Makanya, dia berharap, semua komponen mulai dari manajemen sampai suporter harus satu kesatuan dan harus saling mengisi.
Dan, untuk SPFC dengan warna merah adalah warna sakral, sudah bagus, dan mesti lingkaran sempurna.
Jangan sampai lingkaran setan. Kalau ada kekurangan pemain, pelatih membicarakannya ke manajemen. Dan, pemain jangan mengeluh. Mengeluh bukan solusi. Apa yang harus dilakukan ini harus dihadapi dan harus diatasi. Erick berharap kedatangannya ke markas SPFC ini menjadi titik nol buat bangkit dan mencapai cita-cita ke Liga 1.
“Kedatangan saya ke sini harus menjadi titik nol untuk mulai bangkit dan saya berharap semuanya harus satu kesatuan. Kalau tidak, jangan berharap cita-cita bisa terwujud. Saya contohkan salah satu klub sepakbola di Liga 1. Tidak usaha saya sebutkan namanya. Anggarannya paling 10 miliar di atas anggaran tim sepakbola Liga 2. Tapi, tim ini bisa di papan tengah. Karena apa? Karena satu kesatuan tadi,” bebernya.
Contoh lainnya, lanjut Erick, adalah saat piala dunia 2022. Saat dirinya menyaksikan langsung Final Piala Dunia antara Argentina dan Francis, sekitar 80 persen penonton adalah pendukungnya Argentina. Sisanya Francis. Artinya apa? Adanya kekuatan suporter yang luar biasa. Begitu juga dengan Maroko. “Kalah menang, suporternya ramai,” katanya.
Kepada manajemen SPFC, Erick Thohir menitip pesan agar ada 50 persen pemain SPFC kelahiran Sumbar. Karena ini lah rohnya, meskipun Indonesia satu kesatuan.
Kemudian kepada tokoh-tokoh di Sumbar, pemerintah daerah dan BUMN, pastikan solidaritas, transparansi, profesionalisme yang tinggi untuk capai cita-cita SPFC kembali ke Liga 1.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy yang turut mendampingi Erick Thohir sejak dari Bandara Internasional Minangkabau hingga ke markas Kabau Sirah mengatakan bahwa di SPFC ada 60 persen kelahiran Sumbar.
“Jadi Pak Menteri, arahan bapak sudah kami lakukan. Kami berharap ke Pak Menteri bagaimana Liga 2 segera dimulai,” katanya.
Dirut PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Donny Arsal menyampaikan bahwa SIG sudah ada niat untuk mengembalikan SPFC ke Liga 1.
Karena, SPFC ini merupakan tim legendaris dan kebangaan masyarakat Sumbar. Di era Galatama tahun 1992, tim ini menjuarai Piala Galatama dan mewakili Indonesia di Piala Winners Asia 1993-1994.