PADANG – Calon Gubernur Sumatera Barat nomor urut 2 Nasrul Abit, mengunjungi sejumlah pasar di Kabupaten Pesisir Selatan, Senin siang 12 Oktober 2020. Meski dalam rangka kampanye, Nasrul Abit tidak hanya sekedar datang untuk menampakkan muka dan meminta dukungan.
Nasrul Abit, juga memanfaatkan momen agenda kampanye ini untuk mensosialisasikan kepada seluruh pedagang tentang dampak bagi kesehatan tubuh apabila terinfeksi Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19.
“Hari ini, kita mengunjungi pasar. Ada beberapa pasar yang sudah kita kunjungi tadi seperti, pasar Batang Kapas, pasar Labuan, pasar Pungasan dan Pasar Tapan. Kita bagikan masker. Kita sosialisasikan lagi apa itu COVID-19. Seperti apa dampaknya jika kita terinfeksi. Hal seperti ini, akan terus kita lakukan hingga mata rantai COVID-19 benar-benar berhasil kita putus bersama,”kata Nasrul Abit, Senin (12/10).
Menurut Nasrul Abit, jika melihat fakta di lapangan saat ini, kesadaran masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan perlu ditingkatkan. Maka dari itu, perlu di ingatkan kembali. Bila perlu setiap saat. Karena COVID-19, tidak bisa diabaikan begitu saja. Jika terinfeksi dan punya riwayat penyakit bawaan, maka bisa berujung kepada kematian.
“COVID-19 ini, penularannya masif. Sangat cepat. Apalagi sekarang banyak yang merasa tanpa ada gejala. Untuk kesekian kali saya tegaskan, jangan abai dan anggap remeh COVID-19 ini. Sudah banyak yang dirawat, korban meninggal juga sudah banyak. Semua komponen sedang bekerja keras untuk
Memutus mata rantai penyebaran. Tapi, tentu masyarakat juga harus mendukung dengan menerapkan protokol kesehatan,”ujar Nasrul Abit.
Melawan COVID-19 kata Nasrul, tidak hanya dilakukan di tingkat Pemerintah dan Tenaga Kesehatan saja. Namun, juga harus dilakukan oleh masyarakat. Maka dari itu, penerapan disiplin protokol kesehatan menjadi kunci utama untuk memutuskan mata rantai penularan.
“Upaya yang harus dilakukan masyarakat adalah, disiplin menerapkan protokol kesehatan. Kalau langkah Kita di tingkat Provins sudah bagus. Kita lakukan testing, tracing dan treatmean atau pengobatan secara masif. Jika semua ini berjalan dengan baik, maka Sumbar bisa segera terbebas dari COVID-19,”tutup Nasrul Abit.
Diketahui, menjabat sebagai Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit selama ini gencar mensosialisasikan dampak bahaya COVID-19. Karena, selain berdampak kepada kesehatan bahkan berujung kematian, pandemi mematikan ini, juga sangat berdampak terhadap sektor ekonomi.
Bahkan, disaat PSBB tahap satu dan Dua, mantan Bupati Pesisir Selatan ini, kerap turun langsung ke lapangan untuk memastikan kebijakan PSBB itu berjalan dengan baik. Selain itu, Nasrul juga memastikan rumah sakit, fasilitas medis dan tenaga kesehatan siap menghadapi kemungkinan terburuk.
Pada waktu itu, Sumatra Barat sukses menekan angka penularan. Namun, pasca kebijakan PSBB tidak lagi diterapkan, angka kasus terkonfirmasi kembali melonjak tajam. Bahkan, data gugus tugas nasional merilis, Minggu kemarin, Sumatra Barat bertengger diurutan kedua di bawah DKI Jakarta untuk kasus temua harian yakni sebanyak, 350 kasus.
“Angka temuan kita terus meningkat. Maka dari itu, mari kita perketat diri, disiplin protokol kesehatan. Jangan abai. Kita ingin Pandemi ini segera berakhir,”tutup Nasrul Abit. (rel)