KUR BRI Jadi Obat Penawar di Kala Susah

Ilustrasi KUR Bank BRI
Ilustrasi KUR Bank BRI

Didukung dengan kualitas jaringan yang mumpuni, membuat nasabah BRI banyak terbantu. ”Jaringannya minim gangguan. Transaksi kapanpun baik siang atau malam tanpa gangguan,” tambahnya lagi.

KUR Lebih Baik

Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang Dr. Doni Satria menjelaskan, keberadaan KUR sangat dibutuhkan masyarakat. KUR tentunya memiliki keuntungan yang jauh lebih baik dari sisi usaha mikro kecil. Namun ia menyatakan regulasi dan persyaratan KUR disederhanakan agar usaha mikro yang mengalami kesulitan untuk mengakses layanan KUR tersebut.

“KUR saat ini sudah berjalan baik. Namun perlu ditingkatkan lagi, agar masyarakat mudah mengakses untuk kebutuhan dana segar yang cepat bagi UMKM,” katanya.

Perlu literasi finansial masyarakat, khususnya pelaku UMKM agar tahu manfaat dan keuntungan KUR. UMKM merupakan penopang ekonomi negara. Di saat covid-19 terjadi, sektor bisnis terganggu, UMKM menjadi salah satu unit usaha yang bisa bertahan di tengah badai covid-19.

“UMKM perlu didorong agar bisa naik kelas. Muara itu semua adalah, dengan KUR, UMKM menjadi usaha yang menjanjikan dan tentu membantu negara dalam menciptakan lapangan kerja,” tuturnya lagi.

Penyalur KUR Terbesar

Penyaluran KUR terus dilakukan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, yang berhasil menjadi bank penyalur KUR terbesar di Indonesia. Prestasi BRI dalam menyalurkan KUR terlihat dari pertumbuhan jumlah debitur baru KUR. Hingga Triwulan III 2023, BRI berhasil melampaui target pemerintah, mendorong pelaku UMKM naik kelas.

Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, menjelaskan jumlah debitur baru KUR BRI telah mencapai 105,82% dari target tahun 2023, mencapai 1,44 juta debitur baru hingga Triwulan III 2023, sementara targetnya hanya 1,36 juta debitur. Supari menekankan kebijakan penyaluran KUR 2023 memiliki substansi graduasi atau UMKM naik kelas, memberikan arah yang jelas untuk kemandirian pelaku usaha.

Periode Januari-September 2023, BRI berhasil menaikkan kelas pelaku usaha sebanyak 2,3 juta debitur. Sebanyak 351 ribu pelaku usaha naik kelas dari KUR Super Mikro ke KUR Mikro, 1,9 juta debitur naik kelas dari KUR Mikro ke KUR Kecil, dan sekitar 13.000 debitur naik kelas dari KUR Kecil ke Kredit Komersial.

Supari menekankan prinsip kehati-hatian dan asas prudential banking dalam menyalurkan KUR, mengingat bahwa KUR bukan merupakan hibah atau bantuan dari pemerintah. Dana yang dikucurkan 100% berasal dari dana bank atau penghimpunan dana masyarakat. Penyaluran KUR harus dipertanggungjawabkan dan menjaga kualitas kreditnya.