Meskipun terdapat penurunan target penyaluran KUR dari pemerintah, BRI tetap konsisten. Pada Januari-Oktober 2023, BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp123,51 triliun kepada 2,7 juta debitur, mencapai 63% dari total target penyaluran KUR tahun ini. Nasional, pemerintah juga melakukan revisi target penyaluran KUR dari Rp450 triliun menjadi Rp297 triliun.
Supari menilai instrumen kebijakan yang dikeluarkan pemerintah sangat mendukung pelaku usaha dan memberikan pedoman yang kuat bagi bank penyalur agar patuh dalam menyalurkan KUR. Ketidakpatuhan dapat berakibat pada sanksi, termasuk penalti dan tidak menerima subsidi bunga.
Penyaluran KUR oleh BRI merupakan keberpihakan pemerintah dan Perseroan terhadap pelaku UMKM. Dukungan ini tercermin melalui penyaluran kredit kepada sektor UMKM yang tumbuh double digit sebesar 11,01%, mencapai Rp1.038,9 triliun di akhir Triwulan III 2023. Porsi kredit UMKM mencapai 83,06% dari total portofolio kredit BRI.
BRI juga membuktikan keberpihakan dengan penyaluran kredit kepada sektor UMKM yang tumbuh double digit sebesar 11,01% dan mencapai Rp1.038,9 triliun di akhir Triwulan III 2023. Dengan pertumbuhan tersebut, porsi kredit UMKM BRI mencapai 83,06% dari total portofolio kredit.
Pada akhir September 2023, portofolio pinjaman melalui platform PARI mencapai Rp4 triliun dengan jangka waktu pinjaman relatif pendek, yaitu sekitar 14 hari kerja. Dengan inisiatif seperti PARI, BRI terus berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia.
KUR BRI menjadi pilihan bagi masyarakat dengan berbagai kemudahan yang diberikan. Tak salah kiranya, BRI menjadi bank penyalur KUR terbesar di Indonesia. (***)