Agam  

Lahan Terdampak Galodo di Bukik Batabuah Ditanami Jagung

Apel gabungan sebelum melakukan penanaman jagung pada lahan pasca Optimalisasi terdampak bencana lahar dingin erupsi gunung Marapi, Senin (30/12) di Nagari Bukik Batabuah Kecamatan Canduang Agam. (Ist)

AGAM- Pascaselesainya pengerjaan Optimalisasi Lahan sawah yang terdampak bencana lahar dingin erupsi gunung Marapi di Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam dilakukan penanaman jagung, Senin (30/12).

Pananaman jagung perdana secara bersama itu dilakukan personel Kodim 03/04 Agam. Dinas pertanian beserta Dinas terkait lainnya, Wali Nagari Bukik Batabuah dan petani terdampak turut melakukan penanaman sekitar 5 Ha di lokasi Operasi Pengolahan Lahan (OPLA) di Nagari Bukik Batabuah.

Kabid Tanaman Pangan Dinas pertanian Agam, Imrefli didampingi Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Canduang, Virgi Astuti menjelaskan, penanaman jagung bersama ini dihadiri Kapten Inf. Army Nasution Pasiter Kodim 0304/Agam, Camat Canduang, Bhabinkamtibmas, Wali Nagari Bukik Batabuah, Firdaus bersama aparatur Pemerintahan Nagari Bukik Batabuah.

Kegiatan optimasi lahan pertanian terdampak bencana galodo dilaksanakan Pemkab Agam bersama TNI AD dan Dinas Pertanian, Rabu, (30/10) lalu dalam upaya untuk kembalinya petani berproduksi pada lahan pasca galodo agar terwujudnya ketahanan pangan.

“Optimasi lahan ini bertujuan untuk memulihkan produktivitas lahan sawah yang terdampak bencana melalui pengerukan material seperti lumpur dan pasir yang menghambat pertanian melalui kolaborasi antara TNI AD dan Pemkab Agam,” ujar Arief Restu Kadis Petanian Agam secara terpisah menjelaskan.

Disebutkan, optimasi lahan ini adalah langkah penting untuk mengembalikan fungsi lahan pertanian di wilayah terdampak sekaligus memperkuat ketahanan pangan, ia mengapresiasi adanya kolaborasi yang terjalin antara TNI AD dan Pemkab Agam, semoga lahan pertanian yang terdampak bencana galodo dapat berfungsi kembali sebagaimana biasa.

Wali Nagari Bukik Batabuah Kecamatan Canduang, Firdaus menjeleaskan, hari ini menjadi tonggak penting bagi masyarakat Bukik Batabuah dengan dilakukan penanaman jagung secara serentak di lahan- yang terdampak bencana galodo banjir lahar dingin gunung Marapi.

Sebagai bagian dari upaya pemulihan pasca bencana. Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk TNI, Dinas Pertanian, BPP, petugas PPL, lembaga-lembaga nagari, dan masyarakat yang terdampak.

Diyakininya, proses pemulihan ini diperkirakan membutuhkan waktu 3 hingga 5 tahun, bahkan bisa mencapai 10 tahun. Namun ia bertekad untuk menyelesaikannya dalam waktu 2 tahun, mencakup perbaikan lahan pertanian yang terdampak, dan pemulihan infrastruktur yang rusak, tentunya tidak terlepas dukungan serta bantuan dari semua pihak.

Firdaus menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh Dinas instansi terkait serta lembaga yang telah mendukung percepatan pemulihan ini. Selain itu, pembangunan jalan usaha tani dan infrastruktur lainnya akan terus diupayakan, (Kasnadi)