“Dari segi biaya juga bagus. Karena tidak menggunakan APBN, tapi swasta. Meskipun investasi swasta, tapi pengelolanya tetap Angkasa Pura, karena memang itu syaratnya,” katanya.
Dalam acara silaturahmi tersebut LaNyalla juga mendengarkan banyak aspirasi. Salah satunya adalah dari Paiketan Puri Puri Seluruh Bali, Ida Cokorda Gede Putra Nindia. Dia mengatakan, dengan dibangunnya Bandara di Bali Utara maka akan memantik perimbangan ekonomi antara Bali Selatan maupun Bali Utara.
Hal yang sama diungkapkan Tokoh Agama yang juga Tokoh Masyarakat Bali Ida Peranda Gede Oka Manuaba. Dia mengatakan, semoga kehadiran Ketua DPD RI berdampak positif terhadap rencana pembangunan Bandara tersebut. “Saya bahagia sekali Pak LaNyalla hadir. Setelah kehadiran beliau saya yakin Presiden langsung mendengar dan memberikan respon positif,” harapnya.
Tokoh Masyarakat Kubutambahan yang juga akademisi Bali Utara Sudjana Budhiasa mengatakan, Bandara Bali Utara bukan hanya untuk Buleleng, ada Kintamani, ada Lovina dan masih banyak lagi. “Kami selama ini hanya dapat sampah. Gubernur Bali I Wayan Koster tolong jangan berpihak kepada rakyat. Ini kan dibangun pakai dana swasta. Saya bangga dengan mantan Gubernur pak Mangku Paskita (Anggota DPD RI, Red) yang punya ide ini, bukan Gubernur koster yang malah menghambat. Cukup satu kata, segera bangun ini Bandara. Dan saya tegaskan di sini, yang jadi presiden itu Pak Jokowi, bukan Megawati Soekarno Putri,” bebernya.
LaNyalla hadir didampingi Senator asal Bali I Made Mangku Pastika, Staf Khusus Ketua DPD RI Sefdin Syaifudin, Kabiro Setpim DPD RI Sanherif Hutagaol, dan Kapusperjalum DPD RI Andi Erham. Dalam acara tersebut LaNyalla mendapatkan Gelar Kehormatan Puri Seluruh Bali yang diserahkan oleh para tokoh.
Dari pihak tuan rumah hadir Direktur Utama PT BIBU Panji Sakti Erwanto Sad Adiatmoko Hariwibowo, Paiketan Puri Puri Seluruh Bali, Ida Cokorda Gede Putra Nindia, Tokoh Masyarakat Ida Bagus Puja Erawan, Sudjana Budhiasa, Nyoman Sutrisna, Ida Peranda Gede Oka Manuaba, dan Forum Komunikasi Perbekel Kubutambahan Gede Pariadyana. (rn/*)