LDII : Tegakkan Demokrasi dengan Pers

Ia menuturkan, seyogyanya, dengan mementingkan kepentingan masyarakat untuk mendapatkan informasi yang jernih dan mendudukkan sesuatu pada tempatnya, maka lembaga pers telah bekerja dengan etika dan hati nurani,

“Karena dalam rangka membuat kehidupan rakyat Indonesia semakin baik adalah tugas pers sebagai tiang keempat demokrasi. Bisnis pers bukan soal keuntungan semata,” ulas Chriswanto.

Walhasil, menurutnya, pers jangan terjebak pada sensasional dan memanfaatkan kekacauan atau kontroversial untuk kepentingan bisnisnya,

“Pers jangan lagi berprinsip bad news is good news media seperti ini bakal ditinggalkan oleh para pembaca atau pemirsanya,” ujarnya.

Solusinya suguhkan informasi yang mendidik dan menggugah daya kritis masyarakat.

Ia berpendapat, pers harus turut dalam proses mencerdaskan kehidupan bangsa dalam Pembukaan UUD 1945.

Chriswanto menyambut baik Hari Pers Nasional bertema “Bangkit dari Pandemi, Jakarta Gerbang Pemulihan Ekonomi, Pers sebagai Akselerator Perubahan.”

Tema itu disertai dengan segala pemberitaannya, akan membangkitkan semangat bangsa Indonesia dalam menghadapi krisis dan upaya membangkitkan ekonomi nasional, pungkasnya, “Selamat Hari Pers Nasional, semoga selalu menciptakan Indonesia yang lebih baik,” tutupnya.

Sementara itu Ketua DPW LDII Sumatera Barat M Ari Sultoni mengatakan pers merupakan bagian hakiki dalam demokrasi itu sendiri.

“Pers merupakan satu dari empat pilar demokrasi dan ini yang harus kita jaga bersama,” kata dia.

Menurut dia Sumbar merupakan aktor penting lahirnya pers itu sendiri karena banya tokoh pers yang lahir dari Sumbar mulai dari Rohana Kudus, Djamaluddin Adinegoro, Rosihan Anwar dan lainnya.

“Kita berharap pers nasional menjadi lebih baik secara kualitas dan bertahan dalam kondisi yang tidak menentu seperti saat ini,” harapnya. (benk)