PADANG – Pada 24 Juni kemarin, Operasi Ketupat Singgalang Polda Sumbar berakhir, sehari setelah operasi tuntas, Dirlantas Polda Sumbar Kombes Singgamata merilis data hasil operasi yang dimulai sejak 7 sampai 24 Juni.
“Allhamdulillah berkat kerjasama semua pihak dan selalu mengikuti arahan Kapolda Sumbar Irjen Fakhrizal, data hasil operasi menujukan statistik turun dibandingkan operasi yang sama pada Lebaran 2017,” ujar Singgamata, Senin (25/6).
Indikator keberhasilan operasi terlihat pada data kejadian kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) dan korban diakibatkan Lakalantas.
“Lakalantas di wilayah hukum Sumbar menurun signifikan dibandingkan Lebaran 2017 lalu, kejadian Lakalantas turun 32 persen yaknk 130 kejadian, 2017, 188 kejadian,”ujarnya.
Korban jiwa akibat Lakalantas dari data Ditlantas Polda Sumbar, korban meninggal dunia 2017, 52 orang, Operasi Ketupat Singgalang tahun ini turun 52 persen menjadi 25 orang.
“Sedangkan korban luka berat, 2017, 63 orang, pada 2018 turun 83 persen menjadi 11 orang, sementara luka ringan turun 12 persen, dari 265 tahun ini 233 korban Lakalantas mengalami luka ringan,” ujar Singgamata.
Terkahir, kerugian materil akibat Lakalantas, berdasarkan estimasi, naik tiga persen, 2017 berjumlah Rp 403 juta untuk 2018 Rp 418 juta,”ujarnya.
Dari Operasi Ketupat Singgalang 2018, benang merahnya arus lalu lintas khusus di jalur ‘horor macet’ selama ini, yaitu jalur utama kota Padang – Bukittinggi, jarak 96 kilometer, lebih lancar dibanding tahun lalu.
“Tahun ini waktu tempuh terlama hanya 3,5 jam, sedangkan tahun lalu bisa mencapai 8 jam,”ujarnya.
Demikian juga pada jalur lain, relatif lebih lancar karena beberapa titik penyebab macet tekah diantisipasi sebelumnya.