SIMPANG AMPEK – Merasa diintimidasi dan dihina saat bekerja, puluhan wartawan Pasaman Barat (Pasbar) polisikan koordinator lapangan aksi demo tandingan pembela kinerja Bupati Pasaman Barat, Arsalan CS ke SPKT Polres Pasaman Barat, Jumat, (22/9).
“Benar kita telah melaporkan, Arsalan CS ke pihak berwajib, karena kita merasa diintimidasi dan dilecehkan. Apalagi kita selaku wartawan yang dilindungi Undang -Undang. Tidak bisa kita biarkan kejadian ini. Hal ini sudah menginjak-injak marwah kita,” kata Altas Maulana di dampingi puluhan awak media.
Dikatakan, hal tersebut merupakan kesekian kalinya awak media mendapat intimidasi dan pelecehan oknum yang tidak bertanggung jawab. Dengan melakukan aksi demo akan tetapi awak media juga ikut diintimidasi dan dilecehkan.
Sebelumnya, Kamis (21/9), para jurnalis saat melakukan peliputan di halaman kantor Bupati Pasbar nyaris baku hantam dengan Koordinator aksi demo tandingan pembela kinerja Bupati Pasbar.
Aksi itu dipicu, pernyataan Arsalan dalam orasinya, mengatakan media di Pasbar tidak berpihak kepada bupati.
Insiden tersebut memanas ketika wartawan Pikiran Rakyat Irfansyah, mempertanyakan kepada pengunjuk rasa kenapa pengunjukrasa dari sekretaris nagari dan perangkat nagari.
Wartawan yang bertugas di Pasbar, merasa dilecehkan dan marah terhadap pengunjukrasa yang menuding media seolah-olah tak berimbang dalam pemberitaan demo warga Nagari Kajai korban gempa yang sudah berunjukrasa ke kantor bupati selama 16 hari.
“Kami selama ini tetap memberi porsi yang berimbang dalam pemberitaan unjuk rasa jadi jangan asal menuduh saja, kami bekerja profesional,” kata Andika wartawan TVRI Sumbar dan Altas Maulana. (fat)