Khairul Jasmi
wartawan utama
Pagi telah sempurna di sini, kami tiba di Pelabuhan Semayang, Balikpapan, Rabu (2/10). Sebuah kapal penumpang tujuan Surabaya sedang sandar, agak ke sananya ada kapal Sumatera Palm, Pertamina dan Semen Tonasa. Rombongan wartawan dari Jakarta, hendak melihat rumah baru mereka.
Sayang, Penajam Paser Utara, calon ibukota itu, ada dalam rimba raya. Nun di sana. Boat milik PT Sinar Jaya Kaltim dengan nomor lambung 01, mulai bergerak dengan 20 orang penumpang, disusul angkutan lain sejenis di belakang. Haluannya menusuk muka laut, lalu menyisakan buih di belakang.
Sepanjang perjalanan melintasi Teluk Balikpapan banyak kapal besar dan tongkang pembawa batubara, diam bagai gunung. Persis setengah jam, kami sampai pada sebuah pulau tak berpenghuni. Inilah Pulau Balang. Sebenarnya tak perlu lewat laut untuk ke Penajam, tapi perut Kalimantan ini disobek oleh sebuah teluk.
Sebenarnya bisa lewat darat, tapi memakan waktu 8 jam (pp). Tak ada cara terbaik, kecuali lewat laut. Kami sampai di Balang, disambut suhu 29 derajat yang terasa bagai 34 derajat. Di sini, lautnya menyuruk-nyuruk di balik bukit, tenang, bagai permadani.
Sekarang bukan itu yang menarik, malainkan sebuah proyek jembatan, lebih bagus dari jembatan San Francisco, Amerika. Kok tahu? Saya sudah ke sana dan menimbang-nimbang, maka yang di Balikpapan inilah yang bagus.
Di sana rombongan Jurnalisme Profesional untuk Bangsa pimpinan Margiono itu, disambut Kepala PU Kaltim, Taufiq Fauzi dan menager proyek. Jembatan ini, akan menjadi bangunan ikonik di Kaltim, walau bukan membentang di atas sungai-sungai terkenal di pulau tersebut.
Saya melihat jembatan itu belum sudah, dari ujung sini ke sana, masih lama akan tersambung. Di maket terlihat jembatan akan memakai sistem cabel stayed dan pelengkung legato beton presstress, dengan tinggi 29 meter. Jembatan mirip ini ada di Batam. Keragka baja yang akan dipasang terlihat disusun di pangkal jembatan yang sudah selesai. Jembatan utama panjangnya 804 meter. Sementara jembatan pendekatan 160 meter. Juga akan dibangun jalan akses dan oprit sepanjang 1.696 Km sebagai jalan negara di Kaltim. Memakai dana APBN dan APBN Rp1,3 triliun, jembatan ini diharapkan selesai dalam 4 tahun.
Jika dari Balikpapan sudah siap jalan ke mulut jembatan, lalu terhubung ke Pulau Balang, maka akan dibuat satu jembatan lagi untuk bisa masuk ke Penajam. Itulah sebabnya kami dari Pulang Balang, naik boat lagi ke dermaga perusahaan swasta PT. ITCI (International Timber Corporation Indonesia).
Obyek wisata