LUBUK BASUNG – Secara masif Pemerintah Kabupaten Agam berusaha semaksimal mungkin untuk meminimalisir kerugian yang disebabkan bahaya kebakaran. Armada yang kurang memadai serta personil yang belum memenuhi standar pelayanan minimal, secara bertahap dipenuhi, baik dari jumlah maupun kualitasnya.
Bupati Indra Catri dalam sambutannya pada upacara HUT Damkar ke-100, HUT Pol PP ke-69 dan HUT Satlinmas ke-57 , Kamis (4/4) di lapangan IPDN mengatakan, besarnya kerugian materil dan jatuhnya korban jiwa akibat bencana kebakaran, Pemkab Agam membentuk Satuan Relawan Kebakaran (Satlatkar) di setiap nagari. Untuk tahap awal sudah terbentuk 10 Satlakar yang tersebar di beberapa kecamatan.
Personel Satlakar merupakan orang yang memiliki jiwa kemanusiaan yang tinggi untuk membantu masyarakat agar selamat dari bahaya kebakaran.
Bupati juga menyampaikan, berdasarkan data kejadian lima tahun terakhir telah terjadi 445 peristiwa kebakaran di Agam yang menelan korban jiwa 8 orang meninggal dunia, dan kerugian material sekitar Rp 74,1 miliar.
“Untuk itu, dalam mengantisipasi bahaya kebakaran diimbau kepada masyarakat agar menyediakan tabung racun pemadam kebakaran di toko, kantor, sekolah maupun di rumah sendiri. Dan yang tidak kalah pentingnya yaitu, melakukan pemeriksaan instalasi listrik. Mari secara bersama-sama kita tingkatkan kewaspadaan dan sadarkan masyarakat akan bahaya kebakaran,”ajak Bupati.
Sedangkan dalam perlindungan masyarakat sesuai Permendagri nomor 84 tahun 2014 tentang penyelenggaraan perlindungan masyarakat, tugas Satlinmas adalah membantu penanganan ketentraman, ketertiban dan keamanan dalam penyelenggaraan Pemilu.
“Melalui keputusan bupati nomor 92 tahun 2019, Satlinmas ditempatkan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 17 April mendatang,”ungkap Indra Catri.
Selain dihadiri Forkopimca Agam, upacara juga dihadiri Kadis Damkar dan Pol PP kabupaten/kota tetangga serta diisi dengan atraksi petugas Damkar dalam membantu memadamkan api, mengevakuasi korban. Dan tak kalah menariknya, yaitu atraksi anggota Pol PP dalam menangani keributan. (maswir)