PADANG-Ratusan pedagang yang berada di Sentral Pasar Raya (SPR) Plaza, mengalami kerugian, setelah diputusnya listrik oleh PLN di pusat perbelanjaan tersebut, Selasa (27/8).
Padamnya listrik dari pukul 14.00 WIB, aktivitas jual beli di sana, terhenti, karena suasana gelap menyelimuti komplek SPR Plaza.
“Lampu baru mati sekitar pukul 14.00 WIB hingga saat ini. Akibatnya 200 pedagang yang menghuni kios dari lantai I dan II, tidak bisa melakukan transaksi jual beli, dikarenakan kondisi gelap gulita,” kata Ketua Pedagang SPR Plaza, Harmainis Jhon, kepada wartawan.
Harmainis mengatakan, selaku pengurus pedagang diluar Matahari Store, pihaknya telah mentelusuri ke pengelola, yakni PT. Cahaya Sumbar Raya (CSR), dan PLN terkait padamnya listrik di sana. Hasil penelusuran dan pertemuan yang dilakukan antara pedagang dengan pengelola ditemukan adanya keterlambatan pembayaran tagihan PLN yang dilakukan pengelola.
“Ya, ada keterlambatan pengelola untuk pembayaran tagihan PLN. Sementara kami tidak pernah terlambat melakukan pembayaran sewa kios di sini,” ujar Harmainis.
Dikatakan, padamnya listrik di sini, ada sebagian penghuni kios bertahan untuk berjualan, dengan memanfaatkan cahaya matahari yang masuk. Kios yang bisa berjualan, hanya bagian depan saja. Untuk pedagang yang menghuni kios di bagian dalam, mereka tidak bisa berjualan.
“Yang jelas kami merugi. Namun untuk angka nominal, tidak bisa ditaksirkan,” katanya.
Dikatakannya, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan perwakilan dari PT. CSR, dari hasil pertemuan itu diketahui adanya keterlambatan pembayaran tagihan, dan mereka juga mengusahakan untuk membayar tagihan PLN, agar lampu kembali hidup besok hari.
“Jadi, kami sangat berharap besok hari lampu kembali hidup. PT. CSR memungut biaya service dari kios beragam, tergantung besar kios dan pemakaian listrik,” ujarnya.
Hal senada juga dikatakan Store Manager Matahari, Irvan, akibat padamnya listrik ini, aktivitas jual beli di tempatnya terganggu dan juga mengalami kerugian.
“Yang jelas kami merugi, kami belum bisa mengkalkulasikan berapa kerugiannya,” kata Irvan.
Sementara itu, Marketing CSR, Barata Laksama, mengatakan, pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan pedagang, dimana hasil pertemuan ini, nantinya diharapkan ada solusi untuk listrik kembali hidup besok hari.
“Kita sudah bicarakan dengan pedagang, saat pertemuan tadi. Tapi belum ada titik temu, karena pedagang meminta waktu untuk solat,” katanya.
Kepala Dinas Perdagangan Padang, Endrizal mengatakan, terkait padamnya listrik di komplek SPR Plaza, pihaknya akan mendatangi pengelola, untuk menanyakan apa persoalan terkait padamnya listrik.
Namun, dinas tidak bisa memberikan teguran ataupun sanksi kepada pengelola. “Kita hanya mendorong, agar listrik kembali hidup. Untuk persoalan listrik padam, itu persoalan antara pedagang dengan pengelola,” kata Endrizal.
Endrizal mengatakan, PT. CSR merupakan investor, dimana Pemko Padang mendapatkan royalty dari SPR Plaza ini. “Kita mendapatkan retribusi dari SPR Plaza, senilai Rp8 miliar per tahunnya. Kita berharap pengelola bisa menyelesaikan persoalan ini. Jangan sampai berlarut dan merugikan pedagang,” tutupnya.109