PADANG – Pascagempa Lombok, sebanyak 400 warga Minang di Lombok belum dapat dipastikan kabarnya. Informasi terakhir diperoleh Biro Administrasi Pembangunan dan Kerjasama Rantau tidak ada korban jiwa dari warga Minang di Lombok.
“Kita tengah berkoordinasi dengan Kantor Penghubung di Jakarta untuk memastikan masyarakat Sumbar atau perantau Minang yang ada di Lombok Utara, NTB. Bagaimana situasi mereka terkini,” ujar Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit, saat dihubungi, Senin (6/8) di Padang.
Terkait bantuan untuk masyarakat NTB, menurutnya Pemprov Sumbar sedang mengkaji apa yang tepat. “Kita tengah bicarakan bantuan untuk masyarakat NTB yang terkena bencana gempa, saat ini BPBD dan Bakeuda tengah berkoordinasi,” ulasnya.
Sementara itu, Kepala Biro Kerjasama Rantau Setdaprov Sumbar, Luhur Budianda SY mengatakan, dari informasi perantau yang berdomisili di NTB untuk korban jiwa dari masyarakat Sumbar belum ada. Namun, pihaknya masih terus melakukan update data dengan berkoordinasi dengan masyarakat atau perantau Sumbar disana.
“Saat ini dari informasi tidak ada masyarakat atau perantau minang yang jadi korban gempa, tapi kita akan lakukan update terus,” katanya.
Disebutkannya, perantau minang yang berdomisili di NTB diperkirakan berjumlah 400 orang yang tersebar di Lombok Utara, Lombok Timur dan Kota Mataram.
“Di Lombok Utara jumlah perantau ada sekitar 10 orang, Lombok Timur 15 orang dan yang terbanyak berdomisili dengan jumlah 300an orang. Data itu kita dapatkan hasil koordinasi dengan Ketua Ikatan Keluarga Minang NTB, Bapak Edi Firmansyah,” katanya. (yose)