LIMAPULUH KOTA-Ruas jalan Sumbar-Riau terpaksa diberlakukan buka tutup oleh petugas Kepolisian Resor 50 Kota, Rabu (21/11) sore hingga malam.
Ini disebabkan, lantaran jalan negara itu ditimbun longsor di KM 144 Lubuak Bangku, Kecamatan Harau, atau sebelum Fly Over Kelok Sembilan.
“Sampai pukul 20.30 WIB malam ini, kami masih di lapangan, saya baru balik dari Lubuak Bangku,” kata Kapolres 50 Kota AKBP Haris Hadis, kepada Singgalang.
Alumnus Akpol 1997 itu menyebut, material yang menimbun badan jalan lumayan banyak. “Kami berkoordinasi dengan instansi terkait,” sambung Haris.
Untuk membersihkan material yang menimbun badan jalan, polisi mendatangkan beberapa unit alat berat.
“Sekarang, alat berat masih bekerja,” katanya Kapolres, Haris.
Dia meminta, semua pihak dapat melakukan koordinasi yang baik, dalam menangani bencana alam di Limapuluh Kota. “Curah hujan tinggi rentan bencana,” tegas Kapolres.
Pantauan Singgalang, akibat longsor di jalur Sumbar-Riau, akses jalan harus dilewati pelan pengendara. Polisi lalu lintas, berhujan hujan mengatur jalanan. Ada juga pengendara yang bandel. Ngotot ingin dahuluan.
“Kami terus berupaya, agar ruas jalan negara bisa lancar,” demikian sejumlah bintara Satlantas Polres 50 Kota dan anggota Polsek Harau.
Catatan Singgalang, kasus bencana longsor, terjadi bisa tiga sampai 5 kali dalam setahun di jalur Sumbar-Riau. Hasil analisa dan evaluasi Pemerintahan Daerah dan Kepolisian, longsor di jalur itu kerap terjadi bulan November, Desember dan Januari. (208)