PEKANBARU – Bayi beruang madu Helarctos Malayanus yang hari ini diterima Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau miliki berat badan berkisar 1,65 kilogram.
Hal itu diungkapkan Dokter Rini Deswita yang merupkan dokter hewan di klinik BBKSDA Riau, Jumat (18/12/2020).
“Sudah kita timbang, dan untuk saat ini kondisinya cukup baik, nafsu minumnya bagus dan juga lincah,” katanya kepada awak media usai memeriksa bayi beruang tersebut.
Dikatakan dokter Rini, selain itu ia bersama tim juga telah memberikan susu buatan bagi bayi beruang yang terlihat belum bisa membuka mata tersebut.
“Sementara ini akan kita rawat dulu sampai cukup besar dan mampu berburu mencari makan sendiri. Setelah itu baru akan kita lepas liarkan ke alam atau habitat aslinya,” jelasnya.
Terkait usia dokter Rini menjelaskan bahwa bayi tersebut belum cukup 1 minggu dan diperkirajan baru berkisar 4 harian.
“Jenis kelaminnya betina,” jelasnya.
Sebekumnya, sekitar pukul 10.30 WIB bayi beruang itu diantarkan Kepala KPHK Rimbang Baling BBKSDA Riau AR Azmi ke Kantor BBKSDA Riau.
Bayi beruang madu itu pertama kali ditemukan warga bernama Rio Aryanto di Areal Konsesi PT. RAPP Sektor Baserah dalam keadaan sehat.
Bayi beruang yang usianya belum cukup seminggu itu diduga terpisah dari induknya Rabu (16/12/2020).
“Kemarin kita menerima bayi beruang itu dari warga secara sukarela dan hari ini kita bawa ke Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau untuk diperiksa oleh doktor dan dirawat kebih baik lagi,” kata AR. Azmi yang merupakan Kepala KPHK Rimbang Baling BBKSDA Riau.(mat)