LUBUK SIKAPING – Beberapa orang remaja digiring Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Damkar Pasaman. Mereka ini digiring saat kedapatan bermain petasan. Ada yang menangis, ada yang berulang kali mengucapkan janji tidak main petasan lagi, ada pula yang memanggil orang tuanya saat diamankan di markas Satpol PP setempat.
Kabid Ketertiban Umum Ketentraman Masyarakat (Tibumtransmas) Satpol PP dan Damkar Pasaman, Aprialdi Said mengatakan, para remaja ini digiring ke markas, saat kedapatan main petasan di subuh hari dan ada juga malam hari, saat ibadah bukan puasa berlangsung.
“Tindakan para remaja ini sangat mengganggu masyarakat dalam menjalankan ibadah. Makanya kami menggiring mereka ke markas,” kata Aprialdi, Senin (13/5).
Remaja ini diakui Aprialdi, diberikan edukasi oleh anggota, perihal larangan main petasan, akibat buruk petasan hingga cara menjaga kenyamanan sesama masyarakat dalam menjalankan ibadah selama bulan puasa.
“Orangtua mereka juga kita panggil. Buat perjanjian untuk tidak mengulangi, lalu dipulangkan,” lanjut Abdi.
Tidak itu saja, enam hari puasa, Satpol PP dan Damkar Pasaman sudah mengamankan berbagai macam petasan hasil razia. Mulai dari kawasan Lubuk Sikaping sekitarnya, sampai-sampai wilayah Pasaman di bagian utara.
“Semua kami pukul rata. Dimana ada keluhan masyarakat, kami bakal tindak. Pokoknya, asal mau mengadu, kami berikan keamanan dan kenyamanan dengan menertibkan apa keluhan masyarakat tersebut sesuai aturan,” tutup Aprialdi Said. (Yolan)