SAWAHLUNTO – Kereta Api Uap Mak Itam segera melayani perjalanan wisata, Sawahlunto-Muarokalaban setiap Hari Minggu, atau satu kali dalam sepekan.
“Pokoknya, di waktu dekat ini Kereta Api Mak Itam sudah beroperasi melayani perjalanan wisata. Kita sudah sepakati dengan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) jadwal perjalanan dan tarif tiket,” kata Walikota Sawahlunto, Deri Asta kepada Singgalang, Kamis (26/1).
Walikota Deri mengatakan, Kereta Api Mak Itam berangkat dari Stasiun Sawahlunto di Hari Minggu Pukul 10.00 WIB dengan harga tiket perjalanan pulang pergi ke Muarokalaban Rp50 ribu setiap orang.
Menurut walikota, untuk tahap awal memulai Mak Itam beroperasi, sudah cukup satu kali dalam sepekan perjalanan wisata. Semua menyesuaikan dengan perkembangan permintaan kunjungan perjalanan. Kalau permintaan kunjungan perjalanan wisatawan bertambah menjadi 2 kali sepekan, sesuai pula dengan kerjasama yang disepakati selanjutnya.
Sebelumnya, Walikota Sawahlunto Deri Asta dan Vice President PT. KAI Divisi Regional II Sumbar Sofan Hidayah telah menyetujui kerjasama teknis operasional Lokomotif Uap Mak Itam.
“Perjalanan Sawahlunto-Muarokalaban, Mak Itam membawa satu rangkaian gerbong penumpang yang mengangkut 30 penumpang,” ujar Sofan.
Ditambahkannya, Lokomotif Mak Itam dalam melayani jalur perjalanan wisata didukung kereta diesel agar lebih optimal beroperasi.
Perjalanan wisata dengan Mak Itam, dari Sawahlunto-Muarokalaban habiskan waktu sekitar 45 menit. Dahulu, yang menjadi sensasi dalam perjalanan itu, Mak Itam harus menyusuri terowong sepanjang 828 meter yang gelap. Orang Sawahlunto menyebut terowongan itu Lubang Kalam.
Sekitar 15 menit penumpang merasakan gelap di dalam terowongan. Sejak dulunya, Lubang Kalam tak pernak terpikir diberi lampu. Begitu pula gerbong penumpang juga tak berlampu.(201)