Sawahlunto – Bermula dari menjual seekor sapi, Marwan, Kepala Desa Tigo Tanjung, Kecamatan Talawi, Sawahlunto, berhasil mengembangkan peternakan ayam buras (ayam petelur). Saat awal memulai usahanya, Marwan hanya memiliki 400 ekor ayam. Berkat ketekunan dan kerja keras, kini jumlah ayam buras yang dimilikinya mencapai 3.000 ekor.
Hal itu disampaikan Marwan saat diwawancarai Topsatu di sela-sela istirahat siang di kandang ayamnya, Selasa (17/12), yang tidak jauh dari tempat tinggalnya.
Menurut Marwan, sejak tahun 2018 ayam-ayam tersebut mampu menghasilkan sekitar 2.500 butir telur per hari. Dengan harga rata-rata Rp50 ribu per papan (setara dengan 30 butir telur), ia mengaku bisa meraih pendapatan lebih dari Rp100 juta per bulan.
“Setelah dikurangi biaya pakan, upah pekerja, dan pengeluaran lainnya, keuntungan bersih sekitar 30 persen. Lumayan hasilnya,” ujar Marwan. Selain itu, kotoran ayam juga dimanfaatkan dan dijual sebagai pupuk kandang ke Solok dengan harga sekitar Rp1,5 juta per minggu. Pupuk tersebut digunakan warga Solok untuk tanaman bawang, cabai, dan sayur mayur lainnya.
Marwan menjelaskan, untuk menjaga produksi telur tetap optimal, ayam-ayam tersebut perlu diremajakan setelah berumur dua tahun. Namun, ia mengakui kendala terbesar yang dihadapi adalah biaya pakan. Untuk memenuhi kebutuhan jagung sebagai pakan ternak 3.000 ekor ayam, ia harus mendatangkannya dari Lubuk Basung dengan biaya mencapai Rp54 juta per bulan. Oleh karena itu, ia menganjurkan agar warga mulai menanam jagung, karena pasar untuk pakan ternak masih terbuka lebar.
Selain peternakan ayam buras, Marwan juga membudidayakan burung puyuh. Saat ini, ia memiliki sekitar 6.000 ekor burung puyuh yang sudah memiliki pasar khusus.
Ketekunan Marwan dalam beternak ayam buras juga berdampak positif bagi warga Tigo Tanjung. Hingga kini, sudah enam warga mengikuti jejaknya. Usaha ini tidak hanya menciptakan lapangan pekerjaan, tetapi juga membantu Marwan membiayai pendidikan anak-anaknya hingga ke jenjang perguruan tinggi.
Sebagai informasi, Desa Tigo Tanjung dan Desa Kumbayau pernah meraih prestasi nasional 30 tahun lalu dalam bidang peternakan ayam buras. Saat itu, Kelompok Ternak Karya Lestari berhasil menjadi juara tingkat nasional di bawah kepemimpinan Wali Kota Sawahlunto, Subari Sukardi. Sebanyak 40 anggota kelompok tani diundang ke Istana Negara untuk menerima penghargaan langsung dari Presiden. (Bandi)