PADANG – Majunya Nasrul Abit dalam pemilihan gubernur Sumatera Barat 2020, mendapat dukungan penuh dari masyarakat di provinsi ini.
Derasnya dukungan juga mengalir dari tokoh masyarakat di nagari terpencil, salah satunya dari daerah Aek Nabirong di Kabupaten Pasaman Barat.
Tokoh masyarakat setempat, Najjar Lubis dengan lantang menyuarakan dukungan kepada Nasrul Abit, untuk bertarung di pesta demokrasi tahun ini.
Ia berharap Nasrul Abit yang saat ini menjabat Wakil Gubernur Sumbar, bisa duduk menjadi orang nomor satu di provinsi yang menaungi 19 kabupaten dan kota tersebut.
“Saya yakin Nasrul Abit mampu mengeluarkan nagari ini dari daera tertinggal, seperti yang dilakukannya terhadap kabupaten,” kata Najjar, baru baru ini.
Memberikan dukungan kepada Nasrul Abit, lanjutnya benar-benar karena melihat kinerjanya selama ini yang sangat perhatian dengan daerah-daerah tertinggal.
Wujudkan Sumbar Unggul
Najjar yang juga mantan anggota TNI itu menyatakan, ia bersama masyarakat Aek Nabirong mendukung penuh Nasrul Abit dan pendampingnya Indra Catri untuk membawa Sumbar Unggul.
“Saya sudah lihat sepak terjangnya, dari keseluruhan calon, Nasrul Abit-Indra Catri yang mampu memimpin provinsi ini,” katanya.
Ia juga sempat bertemu dengan Nasrul Abit beberapa waktu lalu, dalam pertemuan itu ia menitipkan pesan, jika terpilih nantinya, warga Aek Nabirong berharap pemerintah bisa membuka akses jalan Aek Nabirong-Mandailing Natal.
“Aksesnya ini sudah dibuka, namun jalannya belum bisa dilalui karena belum ada pembangunan jalan,” katanya.
Bagi Masyarakat Aek Nabirong, Najjar Lubis dikenal sebagai pahlawan yang mampu menggerakkan ekonomi masyarakat, ia mengeluarkan dana pribadinya untuk pembangunan jalan meski belum diaspal.
Namun setidaknya akses antar desa di daerah itu, mampu dibuka oleh Najjar dengan dana pribadinya. Najjar juga membuka lokasi objek wisata, lokasi arung jeram, hingga perikanan untuk menggerakkan ekonomi masyarakat.
Tokoh masyarakat tersebut, awalnya merupakan anggota TNI, ia warga asli Aek Nabirong. Kemudian setelah berbelas tahun mengabdi kepada negara, Najjar melepaskan seragamnya dan mengabdi ke kampung halaman. (mat)