Masyarakat Amping Parak Timur Pesisir Selatan Gembira Jembatan Gantung Diperbaiki

Masyarakat Nagari Amping Parak Timur sambut gembira perbaikan jembatan gantung Sikabu Munto. (ist)

PAINAN – Masyarakat Nagari Amping Parak Timur, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan menyambut gembira perbaikan jembatan gantung di Kampung Sikabu Munto.

Pasalnya selain sebagai penghubung antar kampung, jembatan yang rusak sejak lama itu juga merupakan akses utama ratusan warga di nagari itu untuk menuju lahan perkebunannya.

Walinagari Amping Parak Timur, Mulyadi, kemarin menjelaskan bahwa untuk menjawab kebutuhan masyarakat terhadap sarana itu, pihaknya mengalokasikan Dana Desa (DD) untuk memperbaiki jembatan gantung yang rusak tersebut.

“Alokasi anggaran yang digunakan untuk memperbaiki jembatan rusak yang bersumber dari DD tahun 2024 ini adalah sebesar Rp 33.832.375,” katanya.

Dijelaskannya bahwa pengalokasian anggaran itu berdasarkan kesepakatan Badan Musyawarah (Bamus) Nagari bersama masyarakat.

“Upaya itu dilakukan karena jalan maupun jembatan merupakan infrastruktur utama yang tidak bisa diabaikan. Sebab sarana itu merupakan urat nadi perekonomian bagi masyarakat,” ucapnya.

Dia menjelaskan bahwa jembatan yang rusak marah tersebut perbaikannya memang tidak dapat dilakukan secara swadaya oleh masyarakat.

“Berdasarkan hal itu maka walinagari bersama Bamus dan masyarakat menyepakati untuk memperbaikinya menggunakan DD, agar akses antar kampung juga kembali lancar di nagari ini,” ujarnya.

Lebih jauh dijelaskan bahwa selain padi dan palawija, potensi besar yang juga dimiliki nagari itu dalam meningkatkan perekonomian masyarakat juga perkebunan kelapa sawit, karet, gambir, dan minyak nilam.

“Potensi pengembngan berbagai komoditi itu mencapai ribuan hektar. Sebab hingga saat ini lahan yang belum tergarap masih sangat luas dan tersebar di beberapa kampung di nagari ini,” ujarnya.

Karena jembatan gantung tersebut sudah puluhan tahun rusak parah dan tidak dapat dilalui sama sekali oleh masyarakat, sehingga warga harus melewati jalan memutar melalui Kampung Tanjung Gadang untuk mencapai lahan pertanian mereka.

“Jarak tempuhnya sangat jauh karena mencapai 10 kilometer. Makanya perbaikan ini sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat,” ungkapnya. (son)