Masyarakat dan Perantau Sabu Sakato Gelar Mubes

Pembukaan Mubes Sako. (ist)

Batusangkar – Masyarakat dan perantau Nagari Sabu Kecamatan Batipuh yang terhimpun dalam Sabu Sakato (Sako) menggelar Mubes ketiga.

Bupati Eka Putra saat membuka rangkain Mubes kemarin di kantor KAN Sabu menyatakan mengapresiasi keberadaan Sako, karena telah melaksanakan berbagai kegiatan untuk kampung halaman ataupun masyarakat asal Nagari Sabu di perantauan.

“Sebagai organisasi perantau, ternyata telah banyak yang dilakukan Sako ini. Hal itu tentu harus diapresiasi dansaya harap tetap berlanjut di masa datang,” ujar Eka Putra dihadapan Forkopimca dan tokoh masyarakat.

Selain program yang ada saat ini, Bupati berharap Sako mampu melahirkan ataupun mendukung program pemberdayaan UMKM di Nagari Sabu.

“Jalan di Nagari Sabu saat ini sangat bagus dan menjadi jalur alternatif untuk ke Padangpanjang ataupun ke Bukittinggi, karena itu saya harap Sako ke depan bersama Nagari bisa melahirkan atau menyokong lahirnya UMKM dan tempat pemasarannya, sehingga masyarakat yang melewati bisa berbelanja sehingga ekonomi juga meningkat, Insya Allah, saya akan mendukung,” sampainya.

Bupati ucapkan selamat atas pelaksanaan Mubes, dan berharap melahirkan pengurus yang amanah, juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Nagari Sabu atas dukungan pelaksanaan program dan kegiatan pemerintah daerah.

“Terima kasih atas dukungan masyarakat Sabu, Insya Allah ke depan masih banyak program unggulan yang dilaksanakan, tugas pak Wali bersama pemerintahannya untuk jemput bola. Dan untuk permasalahan kelanjutan pembangunan gedung serbaguna, saya tunggu proposalnya,” tukas Bupati.

Ketua Sako se-Nusantara Rio Hendra menyatakan terimakasih atas kehadiran Bupati Tanah Datar bersama rombongan yang kemudian dilanjutkan dengan penyampaian program Sako untuk masyarakat Nagari Sabu.

“Sako berdiri pada 2019 dengan tujuan menyatukan dan mempererat silaturahmi antara ranah dan rantau, sehingga berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan sesuai kebutuhan bisa dilaksanakan,” katanya.

Katanya, , kegiatan yang dilaksanakan berupa santunan anak yatim dengan total lebih kurang Rp130 juta, bantuan korban bencana, dan bantuan akomodasi atau biaya mobil ambulance pengangkut jenazah dari rantau ke kampung halaman.

“Program yang dilaksanakan bisa berjalan baik, karena komunikasi antara di ranah dan di rantau di bawah wadah Sako berjalan baik. Semoga apa yang telah dilaksanakan bisa bertahan dan Sako semakin jaya ke depan,” ujarnya. (ydi)

 

google-site-verification: googlef872a358de8395da.html