Agam  

Komite Sekolah Minta Kamroni Dipertahankan Jadi Kepsek SMK N 1 Tanjung Raya Agam..

AGAM,- Tiga sampai empat tahun lalu, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri I (SMK N I) Tanjung Raya berjalan biasa biasa saja, tak tampak prestasi baik fisik maupun kualitas pembelajaran. Bahkan siswa terkesan tak disiplin, siswa lalu lalang keluar masuk sekolah, sebagian guru tidak pula disiplin melaksanakan tugas.
Sejak Kamroni Purnamera menjadi Kepala Sekolah tiga tahun lalu, terjadi banyak perubahan baik fisik maupun non fisik. Kerusakan kerusakan lingkungan sekolah diperbaiki, lapangan olah raga, basket dan bola voli, yang patut dicat rapi, musalla dibangun, WC dibangun dan diperbaiki, sekolah makin tacelak.
Perbaikan non fisik pun dilakukan, guru dan murid makin disiplin, tak dibenarkan keluar lingkungan pada jam belajar. Bahkan SMK Tanjung Raya Maninjau menjadi salah satu Sekolah Pusat Keunggulan yang dibiayai oleh pusat dengan dana khusus untuk program program keunggulan, program pemagangan keperusahan perusahaan terkenal bahkan pemagangan Jepang, menjadi wakil Sumbar lomba tingkat nasional, sehingga lulusan sekolah itu nyaris semuanya dapat kerja dan memiliki pekerjaan disamping melanjutkan ke Perguruan Tinggi
Tapi kemajuan dan keberhasilan ini tidak membuat semua orang senang, ada segelintir orang di lingkungan sekolah yang merasa tidak puas dengan kepemimpinan Kamroni, kepala sekolah itu.
Setidaknya itulah inti kesimpulan dalam surat penjelasan Komite Sekolah SMK N 1 Tanjung Raya Maninjau tanggal 3 Desember 2024 yang ditanda tangani oleh ketuanya Azwar Syamra dan Sekretaris Alroza.
Surat Komite Sekolah itu menjawab surat atas nama Masyarakat Peduli SMK Tanjung Raya tertanggal 3 Desember pula, yang isinya pemberitahuan unjuk rasa tanggal 9 Desember 2024 yang mengultimatum pemberhentian Kamroni sebagai Kepala Sekolah.
“Kami menolak permintaan pemberhentian Kamroni, karena sejak kepemimpinannya sekolah SMK ini makin maju, kalau Kamroni dipindahkan, Sekolah kami yang rugi, karena itu kami minta beliau dipaertahankan ” tulis Komite.
Dalam surat yang sebanyak dua halaman itu, Komite Sekolah menyampaikan kesaksiannya bahwa Kamroni adalah kepala sekolah yang tegas, kuat memang aturan dan kuat mempertahan prinsip kedisiplinan, kebenaran dan kejujuran
“Sangat mungkin segelintir orang tak menerima ketegasan dan kedisiplinan bapak Kamroni, mereka terganggu kenyamanannya, mereka yang selama ini berbuat leluasa melanggar aturan” bunyi salah satu poin dalam surat itu.
Dibahagian lain, surat Komite itu juga menuliskan bahwa di lingkungan SMKN Negeri I Tanjung Raya tidak dikenal yang namanya Masyarakat Peduli SMK I Tanjung Raya. “Setahu kami tak ada organisasi itu, lembaga itu ilegal dan liar, yang ada adalah Komite Sekolah yang di SK kan oleh Dinas Pendidikan ” tulis Azwar.

Tentang surat demo itu ketua Komite Azwar menyebut tidak sah. “Mereka akan demo besok, tanggal 9 Desember, surat izin mereka tanggal 9 Januari, saya anggap surat itu tidak sah, tapi kami serahkan lah ke Polres Agam menyikapinya ” kata Azwar.

Kepala SMK I Tanjung Raya Kamroni diminta keterangannya membenarkan apa yang ditulis oleh Komite Sekolah nya, dan dia juga mengakui orang orang tertentu yang tidak menyukai kepemimpinan nya. “Sudah lama ada orang tertentu itu melapor laporkan saya, saya sudah diperiksa Inspektorat dan Dinas, tak ada temuan yang bisa jadi alasan saya diberhentikan. Mereka memang akan demo katanya, saya sudah koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kepolisian, silakan saja, saya tidak punya masalah dengan mereka, saya hanya melaksanakan tugas sebagai pendidik dan penyelenggara sekolah” jelas Kamroni.
Kadis Pendidikan Barlius ditanya Singgalang Jumat (7/12) kemaren di ruang kerjanya mengatakan bahwa memang ada segelintir orang yang mempersoalkan Kamroni. “Tak jelas alasan mereka minta berhentikan Kamroni, kelihatan ada unsur sakit hati saja. Selagi Kamroni tidak salah, dia tak bisa diberhentikan. Komite Sekolah mempertahankan dia” kata Barlius.
Barlius berharap kepada semua pihak di Sumatera Barat, jangan lah mengganggu ketenangan penyelenggaraan pendidikan di daerah ini. Silakan awasi sekolah, tapi jangan memaksakan keinginan secara emosional. “Saya pastikan melindungi guru dan kepala sekolah yang melaksanakan tugas dengan baik” kata Barlius (MK)