DHARMASRAYA – Kepiawaian Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan dalam menata pembangunan di Dharmasraya makin terang benderang tanpa batas dan dirasakan oleh masyarakat. Salah satunya dalam bidang teknologi dan komunikasi.
Buktinya, kebutuhan jaringan telekomunikasi di 11 Kecamatan yang ada diwilayah bumi mekar itu sudah terpenuhi.
“Seluruh kecamatan sudah menikmati perkembangan teknologi informasi dan memudahkan komunikasi antar masyarakat dengan cepat dan mudah,” ungkap Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Dharmasraya, Rovanly Abdams kepada Singgalang diruangan kerjanya,
Kata Rovanly, pembangunan menara Base Transceiver Station BTS dari tahun- ketahun terus ditingkatkan guna memenuhi kebutuhan infrastruktur telekomunikasi masyarakat. Sebelumnya jumlah tower komunikasi di wilayah Dharmasraya 92 unit. Pada tahun 2022 ini sudah mencapai 121 unit yang tersebar di 11 kecamatan.
24 unit di Kecamatan Pulau Punjung, 3 unit di Kecamatan IX Koto, 20 unit di Kecamatan Sitiung, 25 unit di Kecamatan Koto Baru, 9 unit di Kecamatan Koto Salak. Selanjutnya, di Kecamatan Sungai Rumbai 10 unit, Kecamatan Tiumang 4 unit, Kecamatan Timpeh 9 unit, Kecamatan Padang Laweh 2 unit, Kecamatan Koto Besar 10 unit, dan Kecamatan Asam Jujuhan 5 unit.
“Kemajuan pembangunan teknologi dan komunikasi ini mempermudah masyarakat berhubungan dengan dunia lain, memperlancar bisnis yang berdampak pada pergerakan ekonomi. Tidak hanya itu, pembangunan teknologi dan komunikasi juga menambah pundi-pundi keuangan daerah berupa Pendapatan Asli Daerah (PAD) jenis retribusi,” terangnya nya.
Lanjut Rovanly, penambahan pembangunan menara BTS dan peningkatan jaringan telekomunikasi ini mulai dari tahun 2017 sampai tahun 2021, kepada PT.Telkomsel pusat.
“Usulan tersebut berupa peningkatan jaringan telkomsel dari 3G ke 4G di 11 kecamatan, membangun tower BTS pada daerah blank spot maupun peningkatan kapasitas jaringan pada daerah yang signalnya masih lemah di titik tertentu. Alhamdulillah hingga tahun 2022 ini jaringan telkomsel 4G sudah sudah mengisi ruang di seluruh kecamatan. Bahkan di wilayah tersuruk seperti Kecamatan IX Koto Silago, Asam Jujuhan dan Timpeh yang tadinya hanya jaringan 3G sekarang sudah menikmati jaringan 4G,” terangnya.
Katanya lagi, jaringan telekomunikasi saat ini telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat.
Terutama bagi perkantoran pemerintah, sekolah, perbankkan dan perusahaan swasta.
“Tak bisa dipungkiri untuk keperluan sehari- sehari kita butuh jaringan telekomunikasi. Apalagi ketika Pandemi Covid-19 segala urusan dilakukan secara daring, sekolah belajar online, kegiatan rapat yang biasa tatap muka dilaksanakan secara daring pula. Alhamdulillah untuk kebutuhan jaringan internet secara umum sudah terpenuhi,” terang mantan Sekdakot Sawahlunto ini.
Rovanly menambahkan, saat ini pihak eksekutif dan DPRD sedang membahas tiga rancangan peraturan daerah tentang Pengelolaan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). SPBE lazim juga disebut E-goverment.