“Karena Maber ini menjadi kegiatan rutin kita, makanya kita melaksanakan untuk seluruh semester. Pesertanya cukup banyak, namun kami tetap mengutamakan protokol kesehatan,”ungkapnya.
Dijelaskannya, magang bersama itu adalah untuk menyamakan persepsi calon notaris. Persepsi itu lebih kepada praktik yang akan dilakukan notaris nantinya. Sehingga lebih banyak dibuka ruang diskusi dibanding dengan teori.
“Kalau teori adik-adik itu sudah mendapatkannya di bangku kuliah,”sebutnya.
Untuk memastikan protokol kesehatan berjalan pada kegiatan itu, panitia mewajibkan peserta melampirkan bukti hasil rapid test. Bagi peserta yang ternyata hasil rapidnya reaktif, maka disarankan untuk tidak mengikuti, dengan mengambil periode berikutnya.
“Kami panitia tetap tekannya, keselamatan dan kesehatan peserta,”pungkasnya.(yose)