Menurutnya, Emzalmi dan Desri akan melakukan pembangunan secara berkeseimbangan, baik pusat kota maupun pinggiran kota.
Selain itu, jelas Desri, pasangan ini bertekad menciptakan industri kreatif dalam rangka mengestakan kemiskinan. Saat ini, angka kemiskinan di Kota Padang sudah mencapai 26 persen.
“Pemerataan pembangunan dan kesejahteraan di seluruh wilayah Kota Padang adalah hak seluruh warga kota. Kecamatan Lubuk Bagaluang adalah daerah rawan banjir, kita juga prioritaskan perbaikan saluran primer, riol-riol kota sesuai master plan drainase yang ada,” ujarnya.
Ketua Tim Koalisi Padang Bersatu yang terdiri dari gabungan partai politik pengusung dan pendukung Emzalmi dan Desri Ayunda, Wahyu Iramana Putra mengajak relawan dan kader partai kompak ke lapangan.
“”Kami berharap kepada masyarakat yang bergabung sebagai relawan, mari kita bekerja sama dengan kader partai di lapangan. Kemenangan bisa kita raih, kita harus saling mengisi dengan tujuan kemenangan pada 27 Juni 2018,”ulasnya.
“Tidak kita diragukan lagi kemampuan calon kita ini, perpaduan birokrat dan profesional yang memiliki keahlian masing-masing,” sambungnya.
Ia mengatakan, sosok Emzalmi adalah seorang pamong senior yang paham tentang penataan kota karena ia seorang arsitektur penataan perkotaan.
“Kemajuan kota ini tidak terlepas dari pemikiran Pak Em, baik ketika menjabat Kepala Bapeda, Sekdako maupun Wakil Walikota Padang saat ini,” urainya.
Desri Ayunda, kata Wahyu, adalah sosok profesional, yang dikenal vokal mempertahankan Semen Padang dari cengeraman asing, sehingga ia dipindahtugaskan karena kevokalannya itu.
“Karena vokal, Pak Des disuruh memimpin perusahaan yang sedang sakit-sakitan. Tapi alhamdulillah, Pak Des memperlihatkan kemampuannya, perusahaan sakit itu akhirnya sembuh dari sakitnya,” ujarnya.
Wahyu mengatakan, partai pengusung dan pendukung yakin Emzalmi dan Desri Ayunda mampu membenahi infrastruktur dan ekonomi Kota Padang demi kesejahteraan warga kota.(bambang)