Ustadz Mudji juga mengatakan banyak murid-murid alumni Jaho selepas menamatkan sekolahnya, lalu mendirikan MTI-MTI di kampung mereka. Seperti MTI Tanjung Barulak, MTI Malalo, MTI Sumani, MTI Koto Hilalang, Darul Ulum Air Pacah di Koto Tangah Padang. “Alhamdulillah kita ikut bangga, alumni kita bisa berkembang dan terus menyebarkan syiar islam,” katanya.
Walinagari Jaho J Dt. Tambijo mengakui, dalam perjalannya MTI Syekh M Djamil Jaho masih jauh tertinggal, bila dibandingkan dengan pondok-pondok pesantren yang berada di sekitar Padangpanjang, Batipuh dan X Koto (Pabasko).
“Kita dari pihak nagari, akan terus mendorong bagaimana MTI ini bisa lebih berkembang, cukup banyak yang bisa kita lakukan. Apalagi, dengan adanya Haul Nasional ini semakin membuka mata kita semua, bagaimana perjalanan MTI ini dari waktu ke waktu,” sebut Pak Wali yang juga alumni dari MTI tersebut.
Saat ini, lanjutnya, tentu kita tidak bisa saling menyalahkan dan mencari pembenaran, dari lambatnya perkembangan MTI ini. Apalagi, dari data yang ada, santri yang masih menuntut ilmu di MTI tersebut, tidak lebih dari 100 orang.
“Ini jauh berbeda, dengan sepuluh atau 20 tahun ke belakang. Dimana, santri MTI Syekh M Djamil Jaho ini, tidak mampu tertampung di asrama sejumlah rumah penduduk di Nagari Jaho dan harus tinggal di daerah sekitar seperti Koto Katiak, Nagari Gunung hingga Padang Panjang. Tentu ini harus menjadi intropeksi kita semua, baik dari pengelola yayasan, perangkat nagari hingga masyarakat sekitar MTI,” ulas Pak Wali.
Pak Wali juga menyampaikan, dalam pengembangan Nagari Jaho ke depan, pemerintah nagari juga menjadikan MTI tersebut sebagai salah satu motor penggerak perekonomian masyarakat, dengan mengembangkan sarana dan prasarana pendidikan, termasuk juga mengupayakan bantuan dari Pemerintah Kabupaten, Provinsi dan lembaga-lembaga lainnya.
“Jika santri MTI ramai seperti dulu lagi, tentunya juga akan berimbas terhadap perekonomian masyarakat setempat. Bahkan, bukan tidak mungkin MTI ini kita kembangkan sebagai salah satu ikon wisata religi di Nagari Jaho,” ungkapnya.
Salah seorang alumni MTI Syekh M Djamil Jaho yang juga sebagai pengusaha properti di Sumatera Barat, Allex Saputra yang hadir dalam Haul Nasional itu mengaku bangga pernah menjadi bagian dari MTI Syekh M Djamil Jaho.
“Dari sinilah, kami digembleng bagaimana menanamkan budi pekerti dan mendalami ilmu agama yang menjadi bekal kami di masa depan. Alhamdulilah, cukup banyak alumni MTI yang sukses dalam karier masing-masing dan tersebar di berbagai daerah,” cerita Allex Saputra yang saat ini sedang berjuang di jalur politik.
Sebagai alumni, tentunya banyak harapan yang ditompangkan agar MTI tersebut tidak bisa eksis dan terus berkembang. Apalagi, alumni juga memiliki tanggung jawab dalam memajukan MTI tersebut. (Jas)