PASBAR – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, mengatakan untuk tanggap darurat bencana pada bencana gempa bumi di Sumatra Barat (Sumbar), akan berakhir pada 10 Maret 2022 mendatang.
Maka dari itu, ia meminta kepada pemerintah daerah dan juga para pihak terkait agar dapat segera mempercepat proses validasi data pengungsi. Hal tersebut dikatakan Menko Muhadjir saat meninjau langsung lokasi bencana pada Kamis (3/3/2022).
“Perlu segera dilakukan percepatan data validasi pengungsi. Ini kaitannya dengan bantuan-bantuan yang akan diberikan kepada mereka (pengungsi), termasuk uang tunggu,” kata Menko Muhadjir.
Lanjutnya, para pengungsi nantinya akan mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa uang tunggu sebesar Rp500 ribu per-KK per bulan dan diberikan selama berada di hunian sementara sambil menunggu hunian tetap yang akan kembali dibangun.
Percepatan pendataan kerusakan infrastruktur termasuk fasilitas umum juga sangat dibutuhkan. Dengan begitu kata Menko Muhadjir mengatakan diharapkan pada 10 Maret 2022, data-data sudah final agar tahap selanjutnya untuk rehabilitasi dan rekonstruksi bisa dilakukan secepat mungkin.
Berdasarkan hasil pantauan selama kunjungan, pelaksanaan tanggap darurat mulai dari pencarian dan pertolongan terhadap korban, pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi, penanganan kesehatan dan pemulihan dini sudah berjalan baik.
Hanya sarana untuk kebersihan, sanitasi dan MCK di tempat pengungsian masih belum tercukupi. Menko Muhadjir juga mengatakan pihaknya sudah menghubungi pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
“Tadi saya langsung telpon ke Pak Sekjen KemenPUPR untuk bisa segera disiapkan oleh PUPR, di samping tentu saja ada bantuan-bantuan dari instansi. Mungkin saja termasuk TNI/Polri, kalau ada MCK mobile yang bisa ditarik untuk mendukung kebutuhan MCK di tempat-tempat pengungsi, agar segera dikirim,” kata Menko Muhadjir.
Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 dengan kedalaman 10 kilometer (km) mengguncang wilayah Provinsi Sumbar pada Jumat (25/2/2022) lalu dengan titik episenter gempa berada di Pasaman.
Gempa juga dirasakan lima kabupaten lain yang turut terdampak dan sampai saat ini masih seringkali terjadi gempa susulan namun dengan kekuatan magnitudo yang lebih lemah.
Adapun data total korban per-2 Maret 2022 pukul 21.00 WIB, 13 orang menunggal dunia, 29 luka berat, 86 luka ringan, 15.553 jiwa mengungsi. Sementara infrastruktur terdampak 3.094 rumah rusak, 29 rumah ibadah, 33 sekolah, 10 fasilitas layanan kesehatan, dan 5 perkantoran.(mat)