Menteri Fadli Zon Janji Libatkan ISI Padang Panjang dalam Program Kebudayaan

Menteri Kebudayaan Fadli Zon didampingi Rektor Febri Yulika saat diwawancarai wartawan. (Jasriman)

PD. PANJANG–Menteri Kebudayaan Republik Indonesia DR. H. Fadli Zon, SS, M.Sc melakukan kunjungan ke kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang, Rabu (30/10) siang. Selain untuk memberikan kuliah umum, momen kedatangan Fadli juga dimanfaatkan untuk membuka rangkaian peringatan Dies Natalis ISI Padang Panjang je-59.

Kedatangan Fadli dengan ditemani Plt Gubernur Sumatra Barat Audy Joinaldi dan sejumlah pejabat lainnya disambut Rektor DR. Febri Yulika dan jajaran, Pj Sekdako Padang Panjang Winarno dan sejumlah rektor perguruan tinggi lainnya. Sebelum memasuki Gedung Pertunjukan Hoerijah Adam, Fadli dan rombongan disambut dengan tari galombang oleh mahasiswa perguruan tinggi seni itu.

Saat memasuki bagian depan gedung, Fadli melihat sejumlah lukisan hasil karya mahasiswa. Ia tampak takjub dengan karya-karya seni tersebut. “Bagus dan menarik sekali. Teruslah melahirkan karya-karya terbaik,” pesannya.

Sebelum memulai kuliah umum, Fadli berduet dengan rektor sempat menyanyikan lagu minang “Kampung Nan Jauah di Mato”. Penampilan duet ini mendapat tepuk tangan meriah dari seisi gedung.

Rektor Febri Yulika mengucapkan selamat datang kepada Fadli Zon di kampus ISI Padang Panjang. Meski secara pribadi itu bukan kali pertama ia datang, namun itu menjadi kunjungan pertamanya selaku Menteri Kebudayaan.

“Bukan hanya ISI, barangkali ini kunjungan pertama pak Fadli Zon selaku Menteri Kebudayaan ke Perguruan Tinggi. Meski secara struktural kita di bawah Kementerian Dikti, namun dari sisi program-program kebudayaan ISI Padang Panjang terdepan dalam menjalankannya,” kata rektor.

Rektor menyampaikan harapan besar kepada Fadli agar ISI Padang Panjang diberikan kesempatan sebesar-besarnya melaksanakan berbagai program kebudayaan yang disiapkan Kemenbud. Secara khusus rektor berharap Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) yang selama ini didapatkan mahasiswanya namun tahun 2024 ini terputus, supaya tahun 2025 dan selanjutnya diberikan kembali Kementerian Kebudayaan.

“Banyak harapan yang kami tumpangkan pada pak menteri, apalagi pak Fadli juga masih tercatat sebagai Dewan Penyantun ISI Padang Panjang. Perlu juga kami informasikan kepada pak menteri, tahun 2025 nanti kita jadi tuan rumah Festival Kesenian Indonesia,” ujarnya.

Harapan yang disampaikan rektor mendapat respon positif dari Fadli Zon. Ia berjanji akan melibatkan ISI Padang Panjang dalam melaksanakan berbagai program kebudayaan.

“Tentu saja (melibatkan ISI Padang Panjang dalam melaksanakan program kebudayaan-red). Silahkan nanti ajukan permohonan, insya Allah kita akan akomodir. Meski Perguruan Tinggi dibawah Kementerian Dikti, namun dari sisi program kebudayaan kami harus melibatkan Perguruan Tinggi,” tegasnya.

Dalam kuliah umumnya dengan tema “Transformasi Apresiasi Seni Budaya Berbasis Digital”, Fadli mengajak mahasiswa agar lebih kreatif dan produktif dalam melahirkan karya seni. Dengan karya-karya terbaik dan estetik, mahasiswa ISI Padang Panjang punya peluang besar berkiprah di era digital.

“Di era digital ini, adik-adik mahasiswa jika hendak bikin film misalnya, tidak lagi sesulit dahulu. Biayanya juga jauh lebih murah. Tinggal sekarang bagaimana melahirkan karya-karya terbaik dan estetik. Dan jangan lupa, manfaatkan media sosial yang ada,” tandasnya.

Di akhir kuliah umumnya, Fadli Zon mengajak segenap mahasiswa agar bisa menjadi yang terbaik di bidang masing-masing. “Jangan asal-asalan, lahirkan karya terbaik sesuai bidang masing-masing,” tegasnya. (Jas)