Opini  

Merawat Ekosistem Kelapa, Ada Sambu Group untuk Indonesia

Adapun, Riau menjadi produsen kelapa terbesar di Indonesia lantaran menghasilkan 395 ribu ton. Setelahnya ada Sulawesi Utara dengan produksi kelapa sebesar 271,1 ribu ton. Produksi kelapa di Jawa Timur sebanyak 244,5 ribu ton. Sementara, Maluku Utara dan Sulawesi Tengah masing-masing menghasilkan kelapa sebanyak 211,8 ribu ton dan 199,2 ribu ton.

Terkait hal ini, Dewan Kelapa Indonesia menyebutkan bahwa potensi komoditas kelapa di Indonesia masih sangat besar dan bisa ditingkatkan lagi.

Hal ini merujuk pada data Ditjen Perkebunan tahun 2020-2022, menunjukkan angka tetap tahun 2020 luas perkebunan kelapa mencapai 3.391.993 hektare (ha), produksi 2.858.010 ton kopra, produktivitas 1,119 ton kopra/ha dan tenaga kerja 6.018.309 orang.

Dari 2017-2021 produksi tumbuh 0,04 persen/tahun meskipun luas areal menyusut rata-rata 0,84 persen per tahun, serta jumlah pekebun dan tenaga kerja kelapa dari tahun menyusut rata-rata 1,78 persen/tahun. Begitu juga volume ekspor kelapa justru tumbuh 3,39 persen/tahun, serta nilai ekspor malah tumbuh 9,38 persen/tahun .

“Dari angka-angka di atas, jelas berarti potensinya masih sangat besar untuk ditingkatkan. Hulu tertinggal dari hilir. Kondisi ini jangan dibiarkan. Hulu harus diperbaiki,” kata Ketua Umum Dewan Kelapa Indonesia Gamal Nasir, seperti diwartakan Antara, Rabu (31/08/2022).

Gamal menyatakan, keterbatasan APBN membuat pembiayaan sekarang dialihkan pada Kredit Usaha rakyat (KUR), oleh karena itu perlu ada KUR khusus kelapa untuk perbaikan kebun.

Katanya, kebun-kebun benih harus diperbanyak sehingga produksi benih mencukupi. “Ini karena peluang pasar masih sangat besar dan harus dimanfaatkan,” kata mantan Dirjen Perkebunan kementerian Pertanian itu dalam sebuah webinar “Ayo Bangkit Kelapa Pohon Kehidupan menjadi Industri Strategis Nasional”.

Permintaan pasar dunia yang tinggi, tambahnya, harus dimanfaatkan dengan sebanyak-banyaknya mengolah di dalam negeri sehingga nilai tambah ada di sini juga meningkatkan penyerapan tenaga kerja. Industri kelapa merupakan industri yang padat karya karena banyak pekerjaaan masih dilakukan manual.

Menurutnya, penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan produktivitas di hulu dan mendiversifikasi produk di hilir, harus terus dilakukan. Kelapa Indonesia harus berjaya dengan menjadi pemasok produk-produk jadi pada dunia.

Sementara itu, data dari Ditjenbun juga memperlihatkan adanya pengembangan tanaman kelapa tahun 2022 ini berupa peremajaan, perluasan dan intensifikasi seluas 12.750 ha. Selain itu, ada program kelapa genjah sebar 1 juta batang (kejar) tersebar di Bojonegoro 200.000 batang, Jateng 155.750 batang, Solo Raya 103.600 batang, Nias 100.000 batang, Sulsel 77.000 batang. Kemudian, Banten 67.100 batang, Jabar 66.000 batang, Jatim 55.000 batang, Sumsel 33.000 batang, Sulut 33.000 batang, NTT 12.100 batang, Sumut 11.000 batang, lainnya 34.000 batang.

Yang jelas, disamping perlunya pengembangan tanaman kelapa itu sendiri, kini yang tak boleh diabaikan adalah bagaimana hilirisasi komoditi tersebut dioptimalkan guna memberdayakan petani di hulunya. Soalnya selama ini, produk hilirisasi itu masih sangat terbatas.