PADANG ARO – Mereka yang diperkirakan ‘lolos’ dalam pertarungan pemilu di Solok Selatan, ternyata adalah orang-orang yang memang sudah memiliki ‘investasi besar’ di masyarakat.
Hal itu terungkap dari sejumlah caleg yang diperkirakan ‘lolos’ yang ditemui, Rabu (1/5), di Muaro Labuah. Dukungan suara yang mereka raih, merupakan hasil ‘investasi’ yang mereka tanam. Lama sebelum genderang pemilu di tabuh. Investasi itu, berupa sikap, kiprah, andil, dedikasi, pemikiran dan perbuatan dari caleg tersebut di tengah masyarakat selama ini. Strategi dalam menghadapi pemilu, hanya membantu tapi bukan penentu.
“Strategi kami biasa-biasa saja. Mungkin masyarakat masih percaya,” kata caleg PAN, Yendri Susanto. Yendri diperkirakan mengisi satu dari sebelas kursi DPRD Solok Selatan di Dapil III (Pauh duo, Sungai Pagu dan KPGD).
Yendri Susanto adalah calon petahana. Menjadi anggota DPRD Solok Selatan periode 2014-2019 menggantikan rekan separtainya, Edi Susanto yang pada 2015 mundur sebagai anggota dewan untuk maju di pertarungan pemilihan kepala daerah. Selama menjabat, ‘lakek tangan’ Yendri ternyata berasa oleh masyarakat.
Caleg lainnya, Aprinaldi Ali dari Gerindra. Bukan petahana, baru pertama bertarung di pileg. Beruntung, diperkirakan lolos. Terlahir sebagai salah seorang ‘Ali brothers’ menjadi investasi menguntungkan. Keluarga Ali ini, bukanlah tuan tanah, bukan pengusaha, juga bukan politikus. Tapi tokoh di daerah Pakan Rabaa. Keluarganya terpandang karena kepedulian sosial terhadap masyarakat.
Bagi calon seperti itu, cost politik yang dikeluarkan diwaktu pemilu, ternyata tidak besar. Tidak ada angka fantastis.
Yendri Susanto, menggambarkan, angka yang dikeluarkan hanyalah sebatas kopi dan kue dalam pertemuan dengan warga.
Terlepas dari usaha dan investasi tersebut, kedua calon mengembalikan nasib peruntungan yang mereka dapatkan kepada Sang Khalik. “Terlepas usaha kita selaku manusia, semuanya adalah kuasa Allah,” tutup Aprinaldi. (rifki)