PARIAMAN-Kendati pun hujan mengguyur Kota Pariaman di siang hari sampai berlanjut pukul 21.00 WIB, Selasa (18/9), prosesi maarak saroban tetap berlanjut. Kedua anak Tabuik tersebut tetap bersemangat melakukan rangkaian prosesi Pesta Budaya Hoyak Tabuik tahun 2018 ini.
Rafkiman, salah seorang panitia pelaksana Tabuik subarang ketika dihubungi mengatakan, walau hujan turun, namun prosesi maarak saroban tetap dilaksanakan, tetapi waktunya ketika hujan sudah berhenti turun. Semula dijadwal pukul 19.00 WIB, terpaksa mundur menjadi pukul 21.00 WIB.
Masyarakat cukup antusias menyaksikan prosesi maarak saroban ini, terutama ketika Tabuik Pasa dengan Tabuik Subarang akan basalisiah di perjalanan. Di saat basalisiah inilah yang menjadi tontonan yang menakjubkan bagi masyarakat yang menyaksikan.
Prosesi maarak Saroban ini merupakan yang ke empat dari tujuh prosesi yang ada dalam Pesta Budaya Hoyak Tabuik ini. Dimana tiga prosesi lagi akan dilakukan, hari Minggu mendatang, mulai pagi hari sampai Tabuik dibuang ke laut.
Nasrun Jon, salah seorang Tuo Tabuik Subarang menjelaskan, bahwa saroban yang di arak adalah milik Hosen yang di letakkan dalam panja, sekaligus di dalam panja itu ada jari-jari hosen yang di cincang oleh pasukan tentara Raja Yazid.
Lebih lanjut dijelaskan Nasrun Jon, di dalam panja tersebut terletak saroban dan duplikat jari-jari Hosen di arak oleh anak Tabuik diiringi gandang tasa. Tabuik Subarang mulai maaraknya di Simpang Sianik menuju Tugu Tabuik di Simpang Kampung Cino. Begitupula Tabuik Pasa, mulai bergerak dari kampong Perak menuju tugu Tabuik di Kampung Cino pula.
Lebih jauh di sebutkan Nasrun jon, di dalam maarak saroban ini, kedua anak tabuik akan basalisiah di perjalanan. Dari tujuh prosesi yang ada, tiga prosesi anak tabuik basalisiah di perjalanan, pertama ketika maambiak tanah, kedua saat maarak jari-jari dan ke tiga maarak saroban.
Sementara itu, Nasrun jon menyarankan kepada Pemko Pariaman dalam hal ini dinas kebudayaan dan Pariwisata Prosesi Hoyak Tabuik Piaman ini harus di evaluasi setiap tahunnya. Misalkan, di tahun lalu ada ke kurangan di salah satu prosesi, tahun ini harus di usahakan tidak terjadi lagi. “Selama ini, tidak ada evaluasi dari instansi terkait dari prosesi hoyak tabuik Piaman ini”, terangnya.(agus)