MIND ID melalui PT Aneka Tambang (ANTAM) Tbk (ANTM), telah membuat rencana strategis dalam mendukung program hilirisasi. Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Haltim (P3FH) merupakan proyek pengolahan bijih nikel menjadi produk feronikel, ditargetkan dapat berkapasitas 13.500 TNi per tahun.
Setelah beroperasi secara penuh, Pabrik Feronikel Haltim akan mendukung produksi feronikel dari Pabrik Feronikel Kolaka di Sulawesi Tenggara yang Berkapasitas 27.000 TNi per tahun, sehingga ANTAM akan memiliki portofolio kapasitas produksi feronikel terpasang sebesar 40.500 TNi per tahun.
Selanjutnya proyek SGAR yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) dari Grup MIND ID,
dan merupakan bagian dari aksi korporasi Grup MIND ID dalam rangka menciptakan ekosistem industri aluminium yang terintegrasi dari hulu hingga hilir. SGAR memiliki kapasitas produksi 1 juta ton Alumina per tahun.
Sementara di bawah naungan PT Bukit Asam Tbk (PTBA), juga dilakukan rencana strategis dalam mendukung program hilirisasi. Pertama PLTU Sumsel-8 berkapasitas 2×620 MW di bawah entitas PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP) yang merupakan joint venture company antara PTBA dengan China Huadian Hong Kong Co., Ltd. (CHDHK) telah berhasil mencapai tahapan Commercial Operation Date (COD) pada tanggal 7 Oktober 2023.
PLTU Sumsel-8 adalah PLTU mulut tambang terbesar di Asia Tenggara dan merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dilengkapi dengan teknologi supercritical yang efisien dan ramah
lingkungan. Selain itu, PLTU Sumsel-8 juga menerapkan teknologi Flue Gas Desulfurization (FGD) untuk menekan emisi gas buang. Teknologi FGD ini selain dapat mengurangi sulfur dioksida dari emisi gas buang pembangkit listrik, juga memproduksi gipsum sebagai produk yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi.
Kedua, kerjasama PTBA dengan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) untuk melakukan riset dan pengembangan, kajian teknologi energi dan industri berbasis batu bara, serta energi baru dan terbarukan. Beberapa proyek yang saat ini ada dalam pipeline Perusahaan, antara lain Coalite to Artificial Graphite hingga Coal to MEG.
Ketiga konversi batubara menjadi Artificial Graphite. PTBA bekerja sama dengan BRIN memulai pilot project konversi batu bara menjadi Artificial Graphite dan Anode Sheet untuk bahan baku baterai Lithium-ion (Li-ion). Peluncuran perdana pilot project tersebut telah berlangsung di Kawasan Industri Tanjung Enim pada 15 Juli 2024.
Pilot project konversi batu bara menjadi Artificial Graphite dan Anode Sheet ini, dapat menjadi salah satu terobosan penting dalam hilirisasi batu bara.
Sedangkan PT Freeport Indonesia (PTFI), juga telah membangun smelter yang dirancang dengan kapasitas
pemurnian 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun. Bersama dengan smelter yang dioperasikan PT Smelting, keduanya akan memurnikan 3 juta ton konsentrat tembaga per tahun dengan produksi sekitar 1 juta ton katoda tembaga, 50 ton emas dan 200ton perak per tahun.
Nilai investasi kumulatif untuk proyek yang menempati lahan 100 hektar di Java Integrated Industrial Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur ini telah mencapai 58 triliun atau sekitar USD 3,67 miliar.
Smelter PTFI merupakan pelaksanaan dan pemenuhan komitmen PTFI terhadap Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) tahun 2018 serta bentuk dukungan PTFI terhadap program hilirisasi pertambangan yang dicanangkan pemerintah Indonesia.