Ketiga, proyek Greenfield Saprolite and Limonite Pomalaa, memiliki kemampuan produksi hingga 120.000 ton nikel dalam MHP. Nilai investasi – AS$4,5 miliar untuk pabrik HPAL dan tambang, serta estimasi proyek 2022 -2025.
Dengan adanya kesamaan visi dan misi Presiden bersama MIND ID, tentunya target menjadikan Indonesia sebagai penentu harga, bukanlah target yang muluk-muluk. Karena sudah seharusnya pemilik bahan baku sampai penyediaan produk akhir menjadi penentu harga.
Jika komunitas luar negeri kompak menolak hasil produksi Indonesia, tentu bukan satu hal yang masalah jika bisa dipasarkan pada 282 juta lebih rakyat Indonesia. Sebagaimana minyak sawit dulunya yang sempat menjadi bulan-bulanan negara Eropa dan lainnya untuk menekan Indonesia.
Sejak Indonesia berhasil mengolah minyak sawit menjadi bio solar, malah untuk kebutuhan dalam negeri menjadi kurang. Minyak goreng sebagai turunan dari minyak sawit, harganya kini melebihi harga Pertamax bahkan setara Pertamax Turbo untuk satu liternya.
Indonesia akan menjadi negara berdaulat dan tidak akan menjadi kacung negara lain, seperti yang selalu diserukan penuh semangat oleh Presiden Prabowo. Indonesia akan menjadi pemain utama yang akan membuat tunduk bangsa lain akan segala pencapaiannya. (*)
