Terpisah, Kepala UPTD Konservasi dan Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (KPSDKP) Provinsi Sumatera Barat, Lastri Mulyanti saat dihubungi melalui telepon selulernya membenarkan, saat ini kawasan objek wisata dan penginapan Pulau Panjang dibawah naungan DKP Provinsi Sumatera Barat.
Ia tidak menampik, jika kondisi bangunan dikawasan tersebut saat ini mengalami rusak dan kurang terurus. Sebab tidak ada alokasi anggaran untuk perbaikan atau pembangunan dikawasan tersebut.
“Tahun 2019 dan 2020 lalu ada anggaran yang dikucurkan kesana. Tapi sejak 2021, sudah tidak ada. Hal ini disebabkan covid-19. Tapi kita sudah buat perencanaan untuk pulau panjang,” katanya.
Dia katakan, DKP Sumbar ada memperhatikan Kawasan objek wisata dan penginapan Pulau Panjang. Tapi anggaran yang tidak ada. “Kita sudah coba usulkan, sudah kami masukkan ke RKBMD 2023,” timpalnya.
Dia juga mengatakan, kalau kawasan tersebut memiliki pegawai yang bertugas menjaga dan merawat lokasi.
Geografis Pulau Panjang
Pulau Panjang merupakan satu-satunya pulau yang berpenghuni di perairan Pasaman Barat.
Pulau yang elok, memilik segudang potensi bahari. Untuk ke Pulau Panjang, harus menaiki perahu atau kapal-kapal nelayan dari dermaga Air Bangis.
Memiliki luas 220 hektar, Pulau Panjang cocok dijadikan wisata bahari andalan di Pasaman Barat, karena perairannya yang jernih dan tenang serta ditumbuhi terumbu karang.
Dari segi infrastruktur, fasilitas umum dan sarana prasarana untuk masyarakat di pulau ini memiliki gedung SD dan SMP.
Insfratruktur jalan tersedia dengan jenis jalan rabat beton yang menghubungkan dermaga pulau panjang ke pemukiman penduduk, dan kawasan pondok wisata Pulau Panjang yang berada di bagian samping pulau ini.