JAKARTA – Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah menyotori peristiwa adu jotos di arena Musyawaran Nasional (Munas) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Munas HIMPI) ke-VXII di Solo, Jawa Tengah. Ia tidak menyangka kekerasan fisik (adu jotos) bisa terjadi di organisasi sekelas HIPMI.
“Memalukan! Kekerasan fisik dalam bentuk apapun, dalam sebuah organisasi adalah pertanda kemunduran dan keterbelakangan,” kata Fahri Hamzah melalui keterangan tertulisnya, Rabu (23/11/2022).
Karena itu, mantan Wakil Ketua DPR RI ini mengajak pengurus dan para kader HIPMI, yang identik dengan kaum elite itu untuk menghindari segala bentuk kekerasan.
“Ayolah kawan-kawan, katanya kalian banyak uang, mobil mewah dan rumah megah, masa kalian masih pakai kekerasan?” ujar Fahri seraya juga mempertanyakan kepada para pengurus HIPMI yang tergolong kaum elite tersebut, apa tidak malu dengan orang-orang yang serba kekurangan.
Sebelumnya, video kericuhan di Munas HIPMI ke-XVII yang digelar di Hotel Alila, Solo, Jawa Tengah, beredar viral di media sosial. Dari tayangan video tersebut, beberapa peserta ribut dengan peserta lainnya, sehingga adu jotos pun tak terelakan.
Kabarnya, kericuhan bermula ketika ada perbedaan pendapat dari peserta hingga pimpinan sidang yang sebelumnya dibuka oleh Presiden Jokowi (Jokowi) itu. Situasi sudah larut malam.
Satu pihak menginginkan agar sidang dilanjutkan, namun di sisi lain ada yang meminta agar sidang ditunda. Perdebatan yang tidak selesai dengan argumentasi berlanjut pada teriakan dan dorong-dorongan.
Bahkan, kondisi makin panas karena beberapa peserta memperparah keadaan dengan mencoba melemparkan bangku kepada peserta lain. Ricuh pun tak terhindarkan. (Ery)