PADANG – Intensitas curah hujan di Kota Padang belakangan ini cukup tinggi. Durasi hujan berlangsung lama dengan bobot hujan ringan hingga lebat.
Seperti yang terjadi sepanjang Senin (27/8/2024) hingga Selasa (28/8/2028). Hujan yang hampir seharian ini membuat beberapa sungai nyaris meluap.
Sungai yang menjadi sumber air baku Perusahaan Daerah (Perumda) Air Minum Kota Padang debit airnya tinggi.
Sementara jika sungai mengalami kedangkalan atau sebaliknya meluap akan berdampak pada pelayanan kepada pelanggan. Suplay air menjadi terganggu
Jika intensitas hujan tinggi hingga sungai meluap akan membawa material seperti kayu dan lainnya ke Instalasi Pengolahan Air (IPA) hingga terjadi trouble.
Begitu pun jika sungai mengalami pendangkalan, akan berimbas terhadap minimnya produksi air bersih yang mengalir ke pelanggan.
Dua permasalahan ini menjadi kendala perusahaan pelat merah itu dalam memberikan pelayanan terbaik terhadap masyarakat.
Air Cadangan
Dari dua permasalahan itu, baik saat musim hujan maupun kemarau, Perumda AM Padang mengimbau pelanggan untuk mencadangkan air.
Hal ini sebagai antisipasi tidak terjadi kelangkaan air bersih lantaran terjadi pemutusan air sementara.
Kepala Bidang Humas dan Protokoler Perumda AM Padang, Noviardi Zein mengatakan, hambatan dalam pelayanan sewaktu-waktu bisa terjadi.
Bukan hanya karena hujan dan kemarau, namun juga karena kebocoran pipa dan masalah lainnya.
“Agar tidak terjadi kelangkaan air, kita terus mengimbau kepada pelanggan untuk tetap mencadangkan air,”katanya, Selasa (27/8/2028).
“Hal ini sangat penting. Mengingat saat perbaikan suplai air bisa saja terganggu dan mungkin terputus untuk sementara waktu,” sambungnya lagi.
Selain rutin mencadangkan air, Perumda AM Padang lanjutnya juga mengimbau kepada pelanggan untuk hemat menggunakan air. (yuke)