Untuk mencapai visi tersebut, menurut Bupati Eka Putra, ada 6 misi dan 10 program unggulan akan menjadi prioritas, yaitu menciptakan usahawan baru dan lapangan kerja, mengefisienkan biaya produksi pertanian melalui kegiatan bantuan pembajakan sawah, meningkatkan kuota asuransi tani, asuransi ternak dan pupuk bersubsidi.
Selanjutnya Pemkab akan melakukan peningkatan layanan administrasi kependudukan untuk wilayah yang jauh dari ibukota kabupaten, meningkatkan kesejahteraan guru TPA dan guru tahfidz, melaksanakan kegiatan satu nagari satu event untuk menunjang ekonomi kreatif, pelestarian kebudayaan, memajukan olah raga dan produk nagari.
Di samping juga melakukan peningkatan biaya operasional KAN, LKAAM, bundo kanduang dan organisasi keagamaan, membangun 100 jaringan seluler di Tanah Datar, meningkatkan kesejahteraan dan kualitas ASN dan tenaga honorer, serta melakukan perbaikan irigasi di Tanah Datar.
“Untuk mewujudkan Kabupaten Tanah Datar yang lebih baik di masa yang akan datang, kita perlu kerja keras, karena sampai saat ini kita belum terlepas dari pandemi Covid-19 yang mempengaruhi seluruh sektor kehidupan masyarakat,” tandasnya.
Ia menyebut saat ini ekonomi anjlok hingga -1,13% pada tahun 2020, APBD mengalami defisit yang besar, dana alokasi umum dipotong, belum lagi kita harus merefocusing anggaran.
Sementara, Wakil Ketua DPRD Tanah Datar Anton Yondra dalam sudut pandangnya menyampaikan, seluruh perencanaan pembangunan harus sudah terintegrasi sebelum dilaksanakannya musrenbang RKPD ini, artinya ke depan tidak ada istilah kegiatan yang naik dijalan. Karena semuanya sudah harus dilaporkan pada saat pelaksanaan musrenbang ini, dan kegiatan yang akan dibahas dengan DPRD nanti merupakan hasil dari musrenbang RKPD dan dituangkan dalam kegiatan umum anggaran.
Anton Yondra juga menyoroti banyaknya akses jalan provinsi yang menuju kabupaten Tanah Datar yang yang saat ini kondisinya hampir 50% rusak, dan meminta pemerintah provinsi untuk memperhatikannya
Musrenbang ini diikuti Ketua Komisi II DPRD Sumatera Barat Arkadius Dt. Intan Bano, pejabat Pemprov Forkompimda Tanah Datar dan Kota Padang Panjang, Anggota DPRD, serta pembicara virtual beberapa tokoh perantau seperti Prof. Fasli Jalal, Prof. Musliar Kasim, Dr. Ir. Erigas dan Hj. Meriwati. (ydi)