PAINAN-Nagari Ampiang Parak, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan menjadi pusat perhatian dalam rapat persiapan penilaian Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024 di Amping Parak, kemarin.
Rapat yang digelar Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) ini dipimpin oleh Asisten II, Mimi R Zainul, dan melibatkan berbagai pihak mulai dari dinas terkait hingga tokoh masyarakat lokal. Diskusi dalam rapat berfokus pada strategi dan kesiapan Nagari Ampiang Parak untuk menghadapi penilaian yang akan datang, menandai momen penting bagi desa wisata ini.
Kadis Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Pesisir Selatan, Suhendri, memaparkan bahwa agenda penilaian akan berlangsung dari 21 hingga 24 Agustus 2024.
Proses ini akan dimulai dengan pendampingan lapangan oleh tim ADWI, diikuti oleh kedatangan tim kreator, proses penilaian itu sendiri, dan diakhiri dengan visitasi oleh rombongan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Evaluasi dilakukan untuk menilai kontribusi masing-masing OPD, dengan beberapa pekerjaan, seperti jaringan internet dan pembuatan fasilitas umum, masih dalam tahap penyelesaian.
Haridman, Ketua LPPL Ampiang Parak, memberikan paparan mendalam mengenai produk wisata yang telah disiapkan. Ia melaporkan bahwa sebanyak 17 produk wisata telah diunggah ke website Kemenparekraf, termasuk produk turunan dari mangrove seperti kuliner dan kerajinan tangan.
Inisiatif lain, seperti daur ulang sampah menjadi barang berguna dan program edukasi tentang penyu serta mangrove, turut menjadi bagian dari paket wisata yang ditawarkan. Ini menunjukkan komitmen Ampiang Parak dalam mempromosikan keberlanjutan dan keunikan lokal.
Dari sudut pandang Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat melalui Kabid Pariwisata, Doni menekankan pentingnya persiapan dokumen penilaian yang komprehensif. Doni juga menginformasikan bahwa penilaian akan melibatkan tiga nagari: Kabupaten Pessel, Solok, dan Agam. Penilaian ini akan mencakup lima kategori utama: daya tarik wisata, homestay, digitalisasi, kelembagaan, dan resiliensi.
Hal ini menegaskan pentingnya setiap aspek dalam mempersiapkan desa wisata untuk evaluasi yang mendalam dan holistik.
Dalam kesempatan yang sama, Pimca Bank Nagari Painan, Helfi Yanrika, memberikan dukungan signifikan. Bank Nagari telah berkontribusi dengan pembangunan traking sebesar Rp250 juta dan akan memfasilitasi sistem QRIS untuk digitalisasi pembayaran selama acara puncak.
Dukungan ini diharapkan akan mempermudah transaksi dan memberikan nilai tambah pada penilaian desa wisata, menjadikan Ampiang Parak lebih siap dalam aspek teknologi finansial, katanya.
Sementara itu Asisten II, Mimi Riarty Zainul mengatakan bahwa rapat persiapan ini menandai langkah penting dalam persiapan Nagari Ampiang Parak untuk ADWI 2024. Komitmen yang ditunjukkan oleh semua pihak, dari pemerintah daerah hingga sektor swasta, mencerminkan sinergi dan kerja keras dalam memaksimalkan potensi desa wisata ini.
“Dengan persiapan yang matang dan dukungan yang solid dari berbagai stakeholder, Nagari Ampiang Parak diharapkan dapat meraih hasil terbaik dan menjadi contoh sukses dalam ajang bergengsi ini,” tutupnya. (son)