TANAH DATAR — Calon Gubernur Sumatra Barat (Sumbar), Nasrul Abit, telah mengunjungi 15 kabupaten dan kota selama masa kampanye pilkada 2020. Dari kunjungan tersebut, ia menerima banyak harapan dari ninik mamak untuk mengembalikan fungsi mereka dengan memberikan sentuhan dari pemerintah daerah.
Di Nagari Panyalaian, Kecamatan X Koto, Tanah Datar, tepatnya di rumah Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sumbar, Mesra, calon Gubernur nomor urut 2 ini kembali disuguhkan permintaan yang sama dari ninik mamak. Ketua KAN Panyalaian, Angku Datuak Bagindo Malano, berharap Nasrul Abit-Indra Catri, yang berlatar belakang datuak, membangkitkan kembali marwah ninik mamak.
“Beliau datuak keduanya. Pak Nasrul Abit datuak di Suku Panai dengan gelar Datuak Malintang Panai, dan Indra Catri datuak di Suku Melayu dengan gelar Datuak Malako Nan Putih. Kami yakin perhatian beliau berdua kepada KAN akan lebih. Karena itu, sebagai penghulu, saya mendukung penuh Pak Nasrul Abit,” ujarnya, Jumat (6/11).
Dukungan yang sama juga pernah disampaikan Ketua KAN Bayang, Gusmanto Datuak Rajo Lelo. Menurutnya, sebagai sesama penghulu adat, ia harus memberikan dukungan penuh kepada penghulu adat yang maju demi kebaikan.
“Dalam adat kita, panghulu saandiko, malin sakitab. Bapak Nasrul Abit dan Indra Catri seorang penghulu. Tentunya penghulu lain bertanggung jawab memenangkan beliau,” tuturnya saat Nasrul Abit mengunjungi Bayang, Pesisir Selatan, Kamis (29/10).
Nasrul Abit mengungkapkan bahwa banyak permintaan ninik mamak kepadanya. Ia mengatakan bahwa ninik mamak tak perlu khawatir karena ia dan Indra Catri sudah mempersiapkan progam unggul untuk ninik mamak di Sumbar.
“Ratusan titik sudah kami kunjungi, selalu dihadiri ninik mamak. Pak Datuak yang kami kunjungi bercerita banyak persoalan ada dan budaya Minangkabau. Fungsi mereka dan kerapatan adat Minangkabau,” ujarnya.
Nasrul Abit ingin mengembalikan ninik mamak seperti tahun 60-an atau sebelum otonomi daerah. Saat itu ninik mamak punya fungsi dan kewibawaan yang kuat serta disegani dalam masyarakat.
“Kami keduanya ninik mamak. Tentu kami ingin adat dan adat salingka nagari terlaksana dengan baik. Kami akan berikan perhatian kepada KAN, memfungsikan kembali ninik mamak dengan mengembalikan ke nagari dan disokong dengan pembiayaan,” tuturnya.
Nasrul Abit juga akan melibatkan unsur ninik mamak, alim ulama, cerdik pandai, dan bundo kanduang dalam menyusun konsep pembangunan dalam sektor keagamaan dan kebudayaan.
“Kami akan rangkul semua unsur kemasyarakatan. Ini sudah budaya kita musyawarah mufakat, termasuk dalam membangun daerah,” ucapnya. (*)