PADANG –Menghadapi Idul Fitri 1439 Hijriyah, umat Islam di diharapkan jangan berlebihan.Terapkan pola hidup sederhana. Sebab kebutuhan bukan hanya saat lebaran, namun setelah itu masih banyak kebutuhan mendesak.
“Warga harus mempertimbangkan faktor ekonomi dan kebutuhan mendesak,” ungkap Ketua TP PKK Sumbar, Hj. Nevi Zuairina Irwan Prayitno.
Menurut Nevi, selama satu bulan menjalankan ibadah puasa, menjadi ajang pelatihan umat Islam untuk mengendalikan diri. Apalagi di saat kondisi sulit sekarang ini. Kesederhanaan menghadapi lebaran mempunyai berkah.
Keberkahan itu, sebutnya, tergantung pada kemampuan menahan diri dari hal-hal yang menimbulkan kegelisahan. Berlebaran dengan sederhana tidak akan mengurangi nilai.
Menurut dia, kebiasaan sebagian besar masyarakat dalam menghadapi lebaran dengan berfoya-foya akan menjadi mubazir. Padahal, jika dirayakan secara sederhana justru akan menjadi lebih baik.
“Hadapilah lebaran dengan kesederhanaan, daripada saling berlomba-lomba, karena tidak akan ada artinya di sisi Allah SWT,” ucap Nevi.
Nevi juga tidak menampik, ada berkembang di tengah masyarakat, menghadapi Lebaran, segalanya baru. Mulai pakaian, sepatu, gorden rumah bahkan adakalanya kursi tamu juga baru. Hal ini juga dorongan dari ibu-ibu di rumah.
Dia mengharapkan, agar kebiasaan menghadapi lebaran dengan berlebihan harus diubah, karena tidak ada kewajiban dalam ajaran Islam untuk membeli baju baru dan sebagainya dalam menghadapi lebaran.(pepen)