SIMPANG EMPAT-Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi PKS, Nevi Zuairina menjadi salah satu narasumber utama pada Seminar Parenting yang digelar oleh Yayasan Ainurrahmah di Aula Kantor Bupati Pasaman Barat.
Nevi menyampaikan, pada seminar bertajuk “Komunikasi efektif orang tua dan anak di era digital”, ada dua hal yang mesti diperhatikan akibat pemakaian gadget oleh anak yang berlebihan.
Karena, hal ini akan sangat mempengaruhi pada tumbuh kembang anak. Yang pertama dari segi kesehatan fisik dan mental, dan yang kedua dari segi kesehatan akhlak.
“Tak bisa dimungkiri, kehidupan anak zaman sekarang begitu akrab dengan teknologi digital. Gadget tidak lagi menjadi barang asing, termasuk bagi anak-anak. Kehadiran gadget bisa memudahkan kehidupan manusia, mulai dari membantu bekerja, belajar, berbelanja, atau sekadar mencari hiburan. Namun ada juga dampak negatif dari gadget ini, sehingga para orang tua harus hati-hati dan disiplin mengarahkan dan membatasi anak-anak dalam penggunaan gadget. Karena ternyata bisa meningkatkan risiko kecanduan”, urai Nevi dalam salah satu penyampaiannya di seminar.
Legislator asal Sumatera Barat II ini mengingatkan, pendidikan anak di usia dini menjadi investasi kita bersama guna melahirkan generasi yang berakhlak, berkarakter , mencintai Alquran serta memiliki iman taqwa yang kuat dan diaplikasikan dalam keseharian bersama keluarga tercinta.
Nevi menambahkan, agar para orang tua memperhatikan setiap perilaku anak yang dimungkinkan akibat penggunaan gadget seperti kurang tidur, kondisi mata yang berubah, dan obesitas karena anak cenderung malas gerak.
“Selain ciri fisik yang mulai berubah akibat gadget, secara mental dampak buruk pemakaian gadget yang berlebihan adalah mengganggu kesehatan mental. Kecanduan gadget memicu efek samping berbahaya seperti meningkatkan risiko depresi, gangguan kecemasan, sulit fokus, kepribadian bipolar, psikosis, dan perilaku bermasalah lainnya. Menurutnya, Hal ini juga dapat memicu sifat agresif anak. Kecanduan gadget juga bisa membuat anak kesulitan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar dan meningkatkan risiko perasaan kesepian”, jelas Nevi.
Politisi PKS ini mengatakan, dalam rumah tangga, keluarga mesti dapat menciptakan visi yang jelas. Suami dan istri harus memiliki perspektif yang sama dalam membangun keluarga yang Rabbani .
Visi inilah yang akan menuntun arah perjalanan kehidupan keluarga agar tidak menyimpang dari ajaran Islam. Sehingga, dengan kesatuan visi ini, tentu akan berdampak pada pola Pendidikan yang akan diberikan kepada anak keturunan yang menjaga semangat untuk mewujudkan visi tersebut.
“Intinya setiap orang tua di era digital ini, mesti dapat mendampingi anak-anak dalam berinteraksi dengan dunia digital teknologi secara proporsional. Perhatikan waktu penggunaan gadgetnya, dan terutama perhatikan juga konten atau informasi yang diaksesnya. Semoga kita semua mampu menciptakan keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah dan melahirkan generasi-generasi terbaik harapan bangsa, negara, dan agama ke depannya. Amin Ya Robbal ‘Alamin”, tutup Nevi Zuairina. (***)