PARIAMAN-Anggota Komisi VI DPR dari Daerah Pemilihan Sumatera Barat II dari Fraksi PKS, Hj. Nevi Zuairina menyalurkan bantuan paket sembako kepada warga Sumatera Barat di Daerah Pemilihannya. Puluhan ribu paket sembako yang disalurkan Nevi tersebar di Padang Pariaman, Kota Pariaman, Kabupaten Agam, Kota Bukittinggi, Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh.
“Alhamdulillah paket tersebar di Sumatera Barat termasuk membantu masyarakat yang terdampak bencana. Total sebaran paket sembako ini lebih dari sepuluh ribu paket menjangkau masyarakat di 8 kabupaten/kota di Sumbar”, tutur Nevi.
Politisi PKS ini mengatakan, Tim Sahabat Nevi Zuairina bergerak untuk menyalurkan bantuan termasuk bagi warga Kenagarian Kajai , Kec. Talamau dan sekitarnya untuk warga yang menjadi korban gempa 6,2 SR pada 25 Februari 2022.
Legislator asal Sumatera Barat II ini menjelaskan, di penghujung Ramadhan 1443 H ini, ia terus menjalankan amanat partainya di Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yakni mengimplementasikan gerakan 2 juta paket berbuka. Namun untuk daerah bencana ini, ia menyalurkan langsung ribuan paket bantuan sembako kepada masyarakat, sehingga dapat dimanfaatkan untuk berbuka dan sahur selama beberapa hari.
“Alhamdulillah tahun ini kita kembali menyalurkan paket sembako ke beberapa tempat di Kabupaten Pasaman. kegiatan ini, selalu dilaksanakan hampir setiap tahun, dan Alhamdulillah kali ini kita menyalurkan dengan jumlah sekitar 2.200 paket bantuan sembako khusus di pasaman dan puluhan ribu untuk daerah-daerah lainnya,” terangnya istri Gubernur Sumatera Barat periode 2010-2021.
Nevi menambahkan, banyak lembaga-lembaga yang membantu proses penyaluran sembako ini sehingga dapat cepat, lancar dan tepat sasaran. Ia berharap, dengan bertemunya secara langsung dengan masyarakat, dapat menjadikan informasi yang tepat terhadap keadaan sekitar sehingga ketika ada hal-hal yang dapat ditindak lanjuti, dapat langsung tereksekusi.
“Saya terus berupaya berkolaborasi dengan masyarakat untuk memberi dan memperbaiki hal-hal yang perlu. Jika kita tidak mampu karena keterbatasan individu, akan dapat dikomunikasikan pada rapat-rapat di pusat agar ada regulasi yang baik demi perbaikan masyarakat di daerah”, tutup Nevi Zuairina.(*)