Ninik Mamak Solsel Sediakan 8 Ribu Hektare Lahan untuk Dikelola Nasrul Abit

SOLSEL – Ninik Mamak Nagari Padang Air Dingin, Kecamatan Sangir Jujuhan, Kabupaten Solok Selatan (Solsel), menyediakan lahan pertanian produktif seluas 8 ribu hektare untuk membantu calon Gubernur, Nasrul Abit. Lahan tersebut bisa dimanfaatkan guna program pengentasan masyarakat dari kemiskinan di daerah tersebut.

“Nagari kami ini tertinggal pak. Pengangguran banyak. Tetapi kami punya tanah ulayat 8 ribu hektare. Silakan Bapak manfaatkan untuk program-program pertanian dan perkebunan,” kata salah seorang perwakilan ninik mamak, Datuak Batuah, kepada Nasrul Abit, kemarin kepada Calon Gubernur jagoan Partai Gerindra ini.

Datuak Batuah juga meminta agar infrastruktur jalan di daerahnya ikut diperbaiki. Dengan begitu, distribusi hasil pertanian bisa berjalan lancar sehingga keuntungan bisa didapat oleh petani.

“Tolong kalau Bapak terpilih, itu aspal jalan provinsi harus tembus ke Kabupaten Dharmasraya. Kalau tembus, otomatis hasil bumi kami akan naik Pak,” pintanya.

Ia sangat berharap Nasrul Abit bisa terpilih menjadi gubernur Sumbar untuk lima tahun ke depan. Sebab, dari berbagai informasi yang ia dapat, Wakil Gubernur ini cukup berhasil dalam menghilangkan status daerah tertinggal di sejumlah daerah.

“Tertumpang harapan kami akan Bapak menang di pilkada nanti. Kami sudah cukup tahu sepak terjang Bapak dalam mengurus daerah tertinggal. Bapak sudah banya pengalaman,” harapnya.

Nasrul Abit berterima kasih dengan tawaran ninik mamak itu. Ia merasa sangat terbantu karena sektor pertanian atau perkebunan itu merupaan salah satu prioritas dalam program unggulannya. Begitu pula dengan pengentasan angka kemiskinan dan pengangguran.

“Ini bagian kehidupan saya. Saya masuk ke daerah tertinggal. Kemudian, mencari solusi konkrit untuk mengeluarkan daerah itu dari status daerah tertinggal,” ujar Nasrul Abit yang pernah menjadi Bupati Pessel dua periode ini.

Ia menjelaskan, Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto saat ini sedang mencari puluhan ribu hektare lahan tidur untuk ditanami jagung sebagai upaya menjaga ketahanan pangan Indonesia. Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) juga mencari lahan tidur untuk dimanfaatkan.

Pemanfaatan lahan pertanian yang selama ini tak tergarap merupakan bagian dari program pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan. Untuk itu, tawaran lahan ini tentu saja akan bisa terwujud dalam waktu dekat.

“Tinggal buat kesepakatan saja. Jika lahan tidur termanfaatkan, maka secara otomatis angka pengangguran juga berkurang. Bisa dialihkan sementara menjadi petani. Ada perusahaan juga tentu bagus,” ujar Datuak Malintang Panai itu. (*)