PARIK MALINTANG – Dalam rangka pelakasanaan reses, Anggota DPRD Sumbar M. Nurnas menggelar pertemuan dengan nelayan di dapilnya, Padang Pariaman dan Pariaman. Diantaranya dengan para nelayan di Sungai Limau dan Pasia Ketapiang.
Pertemuan bersama nelayan itu dilakukan Nurnas secara bergantian dari satu daerah ke daerah lain selama beberapa hari sejak pekan lalu, yakni dalam masa reses DPRD Sumbar 1 hingga 8 maret.
Saat pertemuan tersebut Nurnas melaporkan pada para nelayan aspirasi bantuan apa saja yang telah berhasil ia realisasikan.
“Saya sengaja melakukan reses kali ini dengan bertemu nelayan. Tujuan pertemuan ini bukan hanya untuk menjemput aspirasi masyarakat. Tapi juga untuk melaporkan aspirasi apa saja yang sudah berhasil saya perjuangkan dan laksanakan,” ujarnya.
Pada nelayan-nelayan tersebut, Nurnas melaporkan bahwa sejak tahun 2019 sampai 2022 aspirasi terkait bantuan alat tangkap telah direalisasikan. Diantaranya bantuan alat tangkap berupa mesin tempel 15 PK sejumlah 152 unit, ukuran 40 PK sejumlah 153 unit, Longtail 13 PK sejumlah 59 unit, Fhis Box 100 ltr sejumlah 256 buah, Gilnet 97 Set.
Lalu untuk ahun 2023 sudah disediakan lagi nesin tempel 15 PK sejumlah 53 unit, mesin tempel 40 PK 16 unit dan Longtail 34 unit.
“Semua bantuan itu diperuntukan bagi nelayan dari Pasia Katapiang, Pasia Tiram Ulakan, Pasia Sunua, Marunggi, Taluak, Pauh, Nareh sampai ke Sungai Limau,” ujarnya.
Dengan telah diserahkannya bantuan tersebut pada nelayan, Nurnas berharap hasil tangkapan para nelayan akan meningkat pesat.
Dia mengatakan tidak sedikit penduduk di dapilnya yakni Padang Pariaman dan Pariaman yang bekerja sebagai nelayan.
“Mereka perlu dibantu agar bisa mudah dalam bekerja. Dengan membantu nelayan, maka secara tidak langsung kita telah membantu perekonomian mereka dan tentu saja berdampak pula pada perekonomian daerah,” ujarnya.
Pada para nelayan yang telah menerima bantuan tersebut Nurnas berharap alat tangakap ikan itu dipergunakan dan dirawat dengan baik agar bisa bermanfaat jangka panjang.
Nurnas menambahkan, dikarenakan 70 persen bantuan alat pertanian untuk petani telah berhasil disalurkan, maka saat ini ia berfokus untk bantuan pada nelayan. Bantuan tersebut dibeli dengan dana pokok pikiran (pokir) nya dan dilaksanakan pendistribusiannya oleh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
“Masih ada satu kali penganggaran lagi, yakni untuk tahun 2024. Nanti akan tetap berfokus pada nelayan karena target saya menyamakan dengan kelompok tani,” pungkasnya.
Dalam pertemuan tersebut, Salah seorang nelayan, Salman mengatakan bantuan alat tangkap ikan yang diserahkan Nurnas amat membantu pekerjaannya sehari-hari. (W)