PADANG-Kebersihan objek wisata di Sumatera Barat menjadi perhatian pemerintah pusat. Untuk itu, persoalan kebersihan terutama pengelolaan sampah mesti menjadi fokus kabupaten dan kota.
“Indonesia bersih tengah menjadi program pemerintah, ini dikemukan dalam pertemuan dengan Menko Kemaritiman beberapa waktu lalu berkunjung ke Sumbar. Maka, di Sumbar kita juga akan melakukan pembenahan di beberapa sektor terutama dalam pengelolaan sampah,”ungkap Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit saat rapat kerja dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten dan Kota, Selasa (12/3) di ruang rapat kantor gubernur.
Diungkapkannya, beberapa waktu lalu rombongan Menko Kemaritiman datang ke Sumbar. Ditemukan sejumlah objek wisata yang kumuh, sampah berserakan. Tempat-tempat itu diantaranya di Lembah Anai dan Muaro Lasak, Padang.
“Makanya kita harus menindaklanjuti temuan tersebut,”katanya.
Dikatakannya, pengelolaan sampah ini dengan memanfaatkan TPA regional yang ada di beberapa daerah untuk menampung sampah. Sebab, volume sampah di beberapa daerah terus mengalami peningkatan yang signifikan.
“Untuk itu jika perlu ada perluasan di beberapa TPA kita yang ada di Sumbar untuk menampung sampah ini,” katanya.
Kemudian, pembersihan sampah di sungai-sungai. Pembersihan di sungai itu mesti sampai ke hulunya. Karena menumpuk sampah di sungai akan berdampak kepada pencemaran air yang ada di sungai dan mengakibatkan aliran sungai tersumbat.
“Maka pembersihan sungai ini mesti rutin dilakukan. Semua pihak mesti terlibat dalam menjaga kebersihan sungai ini,” katanya.
Dilanjutkan Wagub, kebersihan lingkungan di lokasi wisata juga mesti diprioritaskan. Apalagi, lokasi wisata ini merupakan tempat yang sering dikunjungi masyarakat, jika bersih akan memberikan kenyamanan tersendiri bagi pengunjung. Namun, jika tidak bersih mereka akan engan untuk datang.
“Oleh larena itu, lokasi wisata ini mesti bersih dari sampah. Untuk itu perlu disediakan tong sampah di beberapa objek wisata,” tuturnya.
Selain itu katanya, terkait dengan pelarangan kantong plastik di pasar tradisional, pihaknya akan melakukan kajian terlebih dahulu.
“Kita akan lakukan kajian terlebih dahulu, Sebab ini perlu pertimbangan. Namun dengan menerapkan kantong plastik berbayar diharapkan dapat mengurangi minat masyarakat terhadap kantong plastik,” ulasnya.
Diharapkannya, kabupaten dan kota di Sumbar agar terus melakukan gerakan kebersihan didaerahnya dengan mengedukasi masyarakat terkait kebersihan dan pengelolaan sampah. (104)