Padang – Pemko Padang melalui Dinas Pertanian pada tahun 2024 ini mengembangkan program inovasi bersawah pokok murah.
Tak hanya dengan biaya murah, namun juga diharapkan hasil panen pun mengalami peningkatan.
Hal itu dikatakan oleh Kepala Dinas Pertanian Kota Padang, Yoice Yuliani kepada Singgalang baru – baru ini. Disebutkan, bersawah pokok murah tersebut telah dikembangkan dengan membuat beberapa demplot sebagai pilot project.
Lalu, juga telah dicoba panen bersawah pokok murah tersebut pada demplot daerah Kuranji.
“Belum lama ini, panen perdana bersawah pokok murah di demplot Kuranji telah dilaksanakan. Hasil yang didapat cukup lumayan walau belum maksimal”kata Yoice Yuliani.
Lebih jauh disebutkan, untuk Kota Padang sawah biaya murah telah dilaksanakan di Kota Padang pada tahun 2024 ini dan ke depan tahun 2025 semakin dikembangkan.
“Panen bersawah pokok murah perdana tersebut tentu sebagai bahan evaluasi untuk diperbaiki dan dikembangkan ke depannya untuk lebih baik,”imbuh Yoice Yuliani.
Dijelaskan, bersawah pokok murah tersebut dimulai dari pengolahan sawah cukup sekali saat diawal, lalu pengunaan pupuk urea yang sedikit hingga pengunaan air yang secukupnya.
Jadi sawahnya dibuat seperti bedeng-bedeng dengan diantara bedeng tersebut terdapat genangkan airnya. Lalu, diatas bedeng tersebut dibuat mulsa dengan jerami supaya tak hidup gulma sebelum masa penanaman atau sesudah panen.
Menurutnya, mulsa dengan jerami tersebut juga menambah kesuburan tanah sehingga mengurangi penggunaan pupuk urea 2/3 dari biasanya.
Di samping itu, hewan penganggu padi seperti keong tak bisa lagi merusak tanaman padi karena cukup tinggi posisi padinya.Usia tanaman padi dari mulai ditanam hingga panen selama 110 hari.
Dikatakannya, setelah panen untuk pengolahan sawah baru lagi tak perlu dibajak dan tinggal ditanam saja. Artinya tak membutuhkan kerbau atau mesin traktor untuk membajak sawah itu lagi setelah panen.