PADANG – Di tengah pandemi Covid-19 yang sudah berjalan setahun lebih, membuat perekonomian terpuruk. Tak terkecuali pengusaha kecil, yang terpaksa putar otak agar tetap bertahan.
Namun apa yang dialami Irwan Kamal (72 tahun) pengusaha budidaya ikan Nila di kawasan Tanjuang Batuang, Nagari Duo Koto, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, tampaknya patut ditiru pengusaha lain.
Dengan memakai kendaraan merek Isuzu, dia mengaku bisa menghemat uang minyak (BBM) Rp100 ribu sekali jalan dengan jarak 650 kilometer. Dalam sebulan satu unit kendaraannya bisa berjalan dalam 12 kali.
“Artinya dalam sebulan, saya bisa menghemat Rp1,2 juta satu kendaraan. Saat ini ada tiga armada yang beroperasi,” katanya saat ditemui di rumahnya, Kamis (5/8) kemarin.
Dia mengaku, telah memakai kendaraan merek Isuzu sejak tahun 1997 ketika memulai usahanya dalam budidaya ikan Nila.
Sejak saat itu, dia tak pernah berpaling ke merek lain, meskipun berbagai iming-iming dari sales kendaraan tersebut.
“Karena saya yakin dengan kualitas Isuzu yang juga irit,” kata Irwan yang telah menggunakan enam produk Isuzu dan satu kendaraan pribadi, Isuzu Panther.
Awalnya, memang banyak yang enggan memakai Isuzu, karena sulit mendapatkan onderdil. Namun sebenarnya bukan sulit karena tak ada, tapi toko onderdil jarang menjual karena umumnya Isuzu jarang rusak.
“Jadi orang toko onderdil yang malas menaruh barang karena lama lakunya. Jadi kesannya onderdil sulit, padahal Isuzu yang jarang rusak. kalau kita rawat dengan baik, Isuzu paling awet,” katanya.
Namun sekarang, dengan purna jual yang sudah sangat baik, makin banyak orang yang sadar bahwa dengan memakai produk Isuzu, akan lebih hemat.
Dia mengaku, kondisi pandemi saat ini memang cukup memukul omsetnya. Hampir 50 persen omset turun. Namun dengan memakai kendaraan Isuzu, yang dapat menghemat biaya BBM mencapai Rp100 ribu sekali jalan, dirinya pun tak terlalu pusing.
“alhamdulillah, kita masih bisa eksis mengantarkan pesanan pelanggan ke berbagai daerah di Sumbar tanpa khawatir,” katanya.