Jika kondisi ini terus berlanjut, maka upaya pemulihan ekonomi nasional akan cepat terjadi. Lancarnya modal di Pasar Modal Indonesia, akan menjadi modal untuk melakukan pembangunan. Sisanya tinggal menjaga situasi dan kondisi di Indonesia, agar senantiasa kondusif dan membuat nyaman investor.
Adapun untuk Sumbar, ada baiknya segera memanfaatkan kemajuan pertumbuhan investor ini, dengan makin banyaknya perusahaan Sumbar yang melantai di BEI. Jika dibiarkan sia-sia, maka investor Sumbar akan terus menanamkan sahamnya pada saham-saham level nasional maupun perusahaan lokal provinsi lain yang mampu memberikan keuntungan bagi mereka.
Sayangnya, hingga saat ini perusahaan Sumbar yang sudah terdaftar di BEI, tidak begitu mengemuka. Bahkan Bank Nagari sampai saat ini masih belum IPO, sehingga kalah jauh dibanding DPD lainnya di Indonesia. Bank Nagari baru menerbitkan obligasi yang bisa dibeli di BEI.
Sementara lima perusahaan yang potensial IPO di Sumbar, adalah PT Semen Padang, anak perusahaan Semen Indonesia, PT BPD Sumatra Barat atau Bank Nagari, PT Kunango Jantan, PT Incasi Raya, dan PT Rocky Hotel Plaza. Semoga saja di masa datang, kelimanya sudah melantai di bursa saham.
Makin banyak perusahaan yang kuat dalam segi permodalan, tentu akan memiliki banyak kemampuan untuk berkembang. Itu berarti, pemulihan ekonomi nasional maupun Sumbar akan lebih cepat tercapai. Oleh karena itu, mari jaga kondisi Sumbar tetap kondusif,