PAINAN – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pesisir Selatan melakukan pertemuan dalam rangka pemantauan tumbuh kembang harian bagi anak di wilayah kerja Puskesmas Lumpo, Kecamatan IV Jurai, Senin (18/9).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan, dr.Syahrizal Antoni mengungkapkan, pemantauan pertumbuhan, perkembangan, dan gangguan tumbuh kembang anak merupakan bagian dari kegiatan pelayanan kesehatan yang dilakukan terhadap Bayi, Anak Balita, dan Anak Prasekolah.
Disebutkan, pemantauan pertumbuhan, perkembangan, dan gangguan tumbuh kembang anak harus diselenggarakan secara komprehensif dan berkualitas melalui beberapa kegiatan.
Antara lain, stimulasi yang memadai, deteksi dini, intervensi dini, gangguan tumbuh kembang anak. Kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang balita yang menyeluruh dan terkoordinasi diselenggarakan dalam bentuk kemitraan antara keluarga (orang tua, pengasuh anak dan anggota keluarga lainnya), masyarakat (kader, tokoh masyarakat, organisasi profesi, lembaga swadaya masyarakat, dan sebagainya.
Disebutkan, dengan tenaga profesional (kesehatan, pendidikan dan sosial), akan meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak usia dini dan kesiapan memasuki jenjang pendidikan formal.
Memenuhi kebutuhan gizi anak sangat penting untuk tumbuh kembang anak. Semakin besar, balita sudah mulai mengerti makanan yang ia sukai dan tidak. Di masa ini, ibu perlu mencari cara agar anak tetap mau makan dengan gizi dan nutrisi yang baik untuk balita.
Pertemuan ini juga membahas beberapa point penting seperti pelaksanaan pengelolaan posyandu di era transformasi layanan primer yang melayani sasaran siklus kehidupan, yaitu ibu hamil, bayi & balita, usia sekolah, remaja, usia produktif sampai lansia.
Pelaksanaan kunjungan rumah yang dilakukan oleh kader posyandu yang dikunjungi adalah semua, bukan lagi sasaran balita yang tidak datang ke posyandu.
Kader mampu melakukan pemetaan dan pelaporan pelaksanaan posyandu baik secara manual maupun online menggunakan aplikasi ASIK.
Peningkatan ketrampilan kader, 25 kecakapan kader kesehatan yang dimiliki oleh masing-masing kader posyandu, yang nantinya akan dimiliki dan mendapat tanda kecakapan, jika hanya menguasai 2 kompotensi kader dan ditambah dengan 1 kemampuan dasar pilihan, kader bisa mendapatkan kecakapan purwa, jika punya 3 kompotensi dasar ditambah dengan kemampuan dasar lain berhak mendapat tanda kecakapan kader madya dan kader utama jika menguasai semua kompotensi kader Posyandu aktif dengan melakukan kegiatan setiap bulan layanan ibu hamil, bayi & balita, remaja, usia produktif dan lansia, memiliki 5 orang kader, dan dilaksanakan paling sedikit 8 kali dalam setahun. (son)