SAWAHLUNTO – Tiga Pasang Calon Walikota Sawahlunto berkomitmen bila terpilih tidak akan melakukan korupsi. Komitmen tersebut diucapkan semua pasangan calon walikota itu pada debat terbuka kedua di Hall PT Bukit Asam-Unit Pertambangan Ombilin (PTBA-UPO), Sabtu (23/6) malam.
Komitmen itu disampaikan pasangan calon menjawab pertanyaan yang dilontarkan Ketua Tim Pakar, Fuad Madarisa. Hal ini berkaitan, banyaknya kepala daerah yang kena operasi tangkap tangan KPK karena korupsi.
Pasangan Calon Nomor urut tiga, Deri Asta-Zohirin Sayuti yang pertama mendapat giliran menjawab mengatakan, berkomitmen memberikan contoh tidak koruptif. Tidak ada pungutan di pemerintahan daerah. Semua bentuk perizinan bebas dari pungutan dan mempercepat proses perizinan. “Semua kami buktikan dan dimulai dari diri sendiri, “ujar Deri.
Ditambahkan calon wakil Zohirin, pasangan Deri Asta-Zohirin Sayuti mengemukakan, korupsi tidak akan dilakukannya dan akan menanda tangani pakta integritas bersama organisasi perangkat daerah. Masyarakat dipersilahkan mengawasi pemerintahannya.
Pasangan calon nomor urut satu, Fauzi Hasan-Dasrial Ery, juga mengemukakan komitmennya untuk tidak korupsi. Menurut Fauzi Hasan, komitmen tidak korupsi sudah menjadi harga mati.
Sementara itu menurut pasangan calon nomor urut 2, Ali Yusuf-Ismed, sudah membuktikan korupsi tidak ada di Kota Sawahlunto. “Kita sudah buktikan, bahwa korupsi itu tidak ada di Kota Sawahlunto, “ujar Ali. Bahkan, sebut Ali Yusuf, selama ini pakta integritas sudah ada di Sawahlunto. Pakta integritas ditanda tangani sampai pada pegawai di tingkat kelurahan.
Selain dihadiri simpatisan dan pendukung pasangan calon, juga elemen warga kota lainnya. Warga kota lain itu menyaksikan debat terbuka pasangan calon melalui layar yang di Lapangan Segitiga, yang terletak di samping Hall PTBA-UPO. (cong)